PEKANBARU. Relawan RZ kembali menyelenggarakan kegiatan Kampus Relawan, kali ini kegiatan Kampus Relawan bertajuk ‘Seni Bela Diri’. Kegiatan tersebut diikuti oleh beberapa relawan perempuan di lapangan Mesjid Annur Pekanbaru, Sabtu (21/05).
Kegiatan ini dipandu oleh seorang atlet karate Pekanbaru sebagai pemegang sabuk hitam, Yulia Ika. Dimulai dengan beberapa gerakan pemanasan, relawan akhwat (perempuan) terlihat sangat antusias dalam mengikuti setiap instruksi yang diberikan oleh Yulia.
Kemudian dilanjutkan dengan beberapa gerakan dasar, yaitu berupa pukulan perut (oi chuki cudan), pukulan kepala (oi chuki jodan), tangkisan kepala (age ukek), tangkisanan arah perut dari luar ke dalam (ude uke), tendangan (meigeri), dan aplikasi komite.
Yulia mengatakan, bela diri penting untuk pertahanan diri. “Bela diri berguna untuk menekan angka kejahatan yang saat ini begitu marak terjadi, terutama pada wanita. Setidaknya bagi wanita bisa mempertahankan dirinya sendiri,” jelas Yulia.
Selain Yulia, relawan yang sudah terbiasa dengan kegiatan bela diri, Hetri, menyebut bahwa dengan menguasai seni bela diri, wanita ke depannya bukan lagi menjadi sasaran empuk tindak kriminal.
“Wanita sudah harus bisa bela diri sehingga tidak lagi kami dengar berita-berita memprihatinkan mengenai wanita seperti saat ini,” tutur Hetri yang kerap disapa Eet ini.
Sumber : http://www.riaupos.co/113933-berita-relawan-akhwat-antusias-ikut-seni-bela-diri.html#ixzz49ScXLugbPEKANBARU. RZ Volunteers once again conducted Campus for volunteer, this time the campus for volunteer entitled ‘Martial Arts’. The event was attended by several female volunteers and conducted in the field of Annur Mosque Pekanbaru, Saturday (21/05).
These activities are guided by a karate athlete Pekanbaru as a black belt, Yulia Ika. Starting with some warming up, female volunteers seemed very enthusiastic in following every instruction given by Yulia.
Then proceed with some basic movements, namely in the form of stomach blow (oi chuki cudan), the head blow (oi chuki jodan), blocks the head (age ukek), parry the stomach from the outside in (ude uke), kick (meigeri), and committee application.
Yulia said, martial is important for self-defense. “Martial arts are useful to reduce the number of crimes that now so rife, especially on women. At least women can defend themselves,” said Yulia.
Besides Yulia, volunteers who are familiar with the martial, Hetri, stataed that by mastering martial arts, women in the future is no longer an easy target for crime.
“Women have to be master martial art so there is no more scary news about woman who become a victim as it is today,” said Hetri who often called Eet.
Source : http://www.riaupos.co/113933-berita-relawan-akhwat-antusias-ikut-seni-bela-diri.html#ixzz49ScXLugb