BANYUMAS. Desa Wangon adalah salah satu wilayah yang mendapatkan bantuan penyaluran program dari RZ. Desa ini adalah sebuah kecamatan di Kabupaten Banyumas, Provinsi Jawa Tengah. Kota kecil ini merupakan pertemuan empat jalur jalan provinsi, yakni arah utara ke Ajibarang dan Tegal, arah timur ke Purwokerto dan Jogjakarta, arah selatan ke Cilacap, dan arah barat ke Majenang, Banjar Patroman, hingga ke Bandung.
Adapun beberapa program yang telah didapat oleh Desa Wangon adalah penyaluran dana beasiswa, pembinaan masyarakat dan juga siaga gizi balita.
“Alhamdulillah dengan adanya penyaluran program dari RZ, dapat sangat membantu masyarakat yang kurang mampu. Terutama penyaluran beasiswa bagi anak kurang mampu ini sangat berpengaruh terhadap semangat belajar bagi penerima manfaat sehingga sekarang ada beberapa anak yang di sekolahnya mendapatkan ranking kelas minimalnya termasuk kedalam ranking lima besar.” ungkap Ari Sumanto, Relawan Inspirasi RZ.
Disamping prestasi akademik penerima manfaat terus meningkat, mereka pun mengalami peningkatan dari sisi pemahaman keagamaannya. Hal tersebut dikarenakan mereka wajib mengikuti pembinaan dari RZ, sehingga dari qiroatil qur’an kemudian pemahaman tajwid dan juga hafalan mereka setiap bulannya mengalami peningkatan bahkan sudah ada yang hafal juz 30.
Untuk penyaluran manfaat sendiri biasanya dilakukan satu bulan sekali biasanya dilakukan setiap tanggal 17 atau 18 setiap bulannya dan sampai saat ini Desa wangon telah mendapatkan bantuan sebanyak 11 periode.
Kegiatan penerimaan beasiswa juga dilaksanakan bersamaan dengan pembinaan orang tua Penerima Manfaat. Bentuk pembinaan yang diberikan kepada orang tuaadalah berupa tausiyah dan cara membaca Al Qur’an melalui metode rubaiyat dan metode Wafa.
Kegiatan ini cukup banyak diminati karena banyak orang tua penerima manfaat yang belum bisa membaca Al Qur’an dengan baik dan benar. Dimulai dari hal inilah, perlahan pemahaman masyarakat mengenai keislaman mulai bertambah, contohnya saja dari segi berbusana kaum wanita khususnya, mereka yang sebelumnya berpakaian jauh dari syariat, kini mereka sudah mulai memiliki kesadaran untuk menutup auratnya jika saat keluar rumah.
“Untuk pembelajaran Pembacaan alqur’an melalui metode wafa kami bersinergi dengan para asatidz di KBIT Mumtaz untuk ikut melakukan pembinaan cara membaca Alqur’an dengan metode wafa ini. sehingga sekarang banyak ibu ibu yang tadinya tidak mengenal huruf hijaiyah mereka sudah bisa membaca iqro dan juga Al Qur’an.” jelas Ari.
Newsroom/Ari Sumanto
Banyumas