KARANGANYAR. Ibrahim, ialah seorang anak penderita gizi buruk yang mendapat bantuan dari RZ. Saat ini berat badan Bayu hanya mencapai 19 kg. Ibrahim merupakan balita desa Sokosari yang berstatus dibawah garis merah.
Orang tua Ibrahim berprofesi sebagai buruh lepas, dengan penghasilan yang tidak menentu dan tidak dapat di andalkan untuk memenuhi kebutuhan keluarga, terutama pemenuhan gizi Ibrahim.
Pada akhirnya Hasun selaku relawan inspirasi Karanganyar bertemu dengan kader posyandu desa Sokosari, Sumiyati, yang memberikan informasi untuk membantu Ibrahim melalui bantuan siaga gizi balita RZ pada bulan Juli lalu. “Ibrahim sejak kecil memang jarang sekali minum susu formula, jadi sampai sekarang ia tidak pernah minum susu tambahan. Semoga kehadiran RZ dapat menjadi salah satu sebab bertambahnya kesehatan Ibrahim,” ungkap Hasun.
Relawan inspirasi menyalurkan bantuan berupa susu formula, makanan gizi tambahan, vitamin serta pemeriksaan kondisi kesehatan Ibrahim pada hari Minggu (27/07). “Terima kasih RZ, yang sudah peduli dengan kesehatan anak kami. Semoga amal kebaikan yang diberikan, dibalas lebih oleh Allah SWT,” pungkas Wahyudin selaku orang tua Ibrahim.***
Newsroom/Diki taufik
Karanganyar
KARANGANYARIbrahim, a malnutrition child, received nutritious foods assistance from RZ on Sunday (27/7). Ibrahim lives in Sokosari and he is categorized as under the red line children.
Ibrahim’s father works as a freelance laborer that has uncertain income. Thus, it cannot be relied for fulfilling Ibrahim’s nutrition needs.
Considering this condition, Hasun, an Inspiration Volunteer informed Sumiyati, a Posyadu cadre in Sokosari to aid Ibrahim via RZ’s program. “Since he was a baby he never drinks additional formula. Hopefully, this assistance can make him healthier,” Hasun said.
In this opportunity, RZ gave a formula, nutritious foods, vitamin and general health check up for Ibrahim. “I’d like thank to RZ for the assistance and concern toward our child. May Allah gives his blessing,” Wahyudin, Ibrahim’s father, said.***
Newsroom/Diki taufik
Karanganyar
