Refleksi Sumpah Pemuda dalam Kacamata Islam

oleh | Oct 28, 2024 | Inspirasi

Sahabat, Sumpah Pemuda yang diikrarkan pada tanggal 28 Oktober 1928 merupakan tonggak penting dalam sejarah perjuangan bangsa Indonesia. Melalui sumpah ini, para pemuda dari berbagai daerah berkomitmen untuk bersatu dalam tiga hal: satu tanah air, satu bangsa, dan satu bahasa, yaitu Indonesia.

Sumpah Pemuda adalah simbol dari persatuan dan tekad untuk membangun negara yang merdeka dan kuat. Dalam kacamata Islam, semangat Sumpah Pemuda ini memiliki nilai-nilai yang sangat relevan dengan ajaran Islam mengenai persatuan, keadilan, dan tanggung jawab sebagai umat manusia.

Berikut pembahasan Sumpah Pemuda yang direfleksikan melalui nilai-nilai ajaran Islam:

1. Semangat Persatuan dalam Islam

Sumpah Pemuda mengajarkan pentingnya persatuan di antara rakyat Indonesia, terlepas dari latar belakang suku, budaya, atau agama. Islam sangat menganjurkan persatuan umat dan mencela perpecahan yang didasari oleh fanatisme kelompok. Allah Swt. berfirman dalam Al-Qur’an:

“Dan berpeganglah kamu semuanya kepada tali (agama) Allah, dan janganlah kamu bercerai-berai.” (Q.S. Ali Imran: 103).

Ayat tersebut menegaskan bahwa persatuan adalah nilai penting dalam ajaran Islam. Sumpah Pemuda, yang menjadi simbol persatuan, mengajarkan kita untuk melihat sesama manusia dengan kacamata persaudaraan dan tidak membiarkan perbedaan menghalangi kita untuk bersatu.

Persatuan juga diperlukan untuk mencapai tujuan bersama, yaitu menjaga kemerdekaan dan membangun Indonesia yang kuat, sebagaimana persatuan umat Isla untuk mencapai keridaan Allah Swt.

2. Nasionalisme dalam Bingkai Islam

Nasionalisme dalam Islam bukan berarti memuliakan bangsa di atas segalanya, tetapi menumbuhkan cinta tanah air sebagai bagian dari tanggung jawab seorang muslim. Rasulullah saw. sangat mencintai Makkah dan sedih ketika harus meninggalkannya, bahkan beliau berdoa agar umat Islam mencintai Madinah sebagaimana beliau mencintai Makkah. Hal ini menunjukkan bahwa cinta tanah air adalah bagian dari fitrah manusia, dan dalam batas yang benar, ini adalah sikap yang terpuji.

Islam mendorong setiap muslim untuk menjadi pribadi yang cinta damai, adil, dan memberi manfaat bagi lingkungan sekitarnya. Nasionalisme yang didasari oleh nilai-nilai Islam akan melahirkan pribadi-pribadi yang berusaha menjaga kehormatan, kemakmuran, dan kemajuan negara sebagai wujud rasa syukur kepada Allah Swt.

Baca Juga: Inilah Doa Ashabul Kahfi yang Perlu Kamu Ketahui

3. Pemuda sebagai Agen Perubahan

Dalam Sumpah Pemuda, para pemuda memainkan peran utama sebagai agen perubahan. Ini sejalan dengan pandangan Islam tentang pentingnya peran pemuda dalam memperjuangkan kebenaran dan keadilan.

Islam menghargai peran pemuda sebagai kekuatan yang bisa membawa kebaikan. Allah Swt. menyebutkan dalam Al-Qur’an kisah-kisah pemuda beriman yang berani berjuang, seperti Ashabul Kahfi (pemuda yang berlindung di dalam gua karena mempertahankan iman mereka) sebagai contoh dari pemuda yang memiliki semangat untuk mempertahankan kebenaran.

Rasulullah saw. juga mengingatkan pentingnya memanfaatkan masa muda sebelum datangnya masa tua. Pemuda adalah aset penting yang diamanahi Allah Swt. untuk membawa kebaikan di bumi ini. Sebagaimana para pemuda di era Sumpah Pemuda berani mengambil langkah besar untuk Indonesia, pemuda Islam juga dituntut memiliki visi dan misi yang mulia, serta keberanian untuk mewujudkannya.

4. Tanggung Jawab Sosial dalam Islam

Sumpah Pemuda bukan hanya tentang kebersamaan, tetapi juga tentang tanggung jawab sosial untuk membangun masyarakat yang adil dan makmur. Dalam Islam, tanggung jawab sosial adalah bagian dari iman. Allah Swt. berfirman:

“Dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa, dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran.” (Q.S. Al-Ma’idah: 2).

Ayat tersebut mengajarkan bahwa umat Islam seharusnya bekerja sama dalam kebaikan untuk mencapai kesejahteraan bersama. Sama seperti Sumpah Pemuda yang mengajarkan bahwa setiap rakyat Indonesia memiliki tanggung jawab untuk membangun bangsa, Islam mengajarkan bahwa setiap muslim harus berperan aktif dalam kebaikan untuk mencapai kemaslahatan bersama.

Baca Juga: Doa Memohon Jalan Keluar dari Kesulitan

5. Menjaga Ukhuwah dalam Kebinekaan

Indonesia adalah negara yang terdiri dari berbagai suku, budaya, dan agama. Sumpah Pemuda mengajarkan kita untuk menghargai dan merangkul kebinekaan sebagai kekuatan, bukan kelemahan. Dalam Islam, konsep ukhuwah (persaudaraan) tidak terbatas hanya pada umat Islam saja, tetapi juga berlaku untuk semua manusia. Islam mengajarkan prinsip bahwa setiap manusia adalah saudara, seperti yang tercantum dalam hadis:

“Sesungguhnya orang-orang yang beriman itu bersaudara.” (Q.S. Al-Hujurat: 10).

Prinsip ukhuwah ini menjadi pengingat bahwa kita harus menjaga hubungan baik dengan siapa pun, tanpa membedakan latar belakang. Kebinekaan adalah sebuah rahmat yang harus dirawat dengan saling menghargai, menghormati, dan menjaga keadilan.

Membangun Bangsa dalam Nilai-Nilai Islam

Sahabat, refleksi Sumpah Pemuda dalam kacamata Islam mengajarkan kita bahwa persatuan, cinta tanah air, tanggung jawab sosial, dan peran pemuda adalah nilai-nilai penting yang sejalan dengan ajaran Islam. Melalui Sumpah Pemuda, kita diingatkan untuk membangun Indonesia yang kuat dengan semangat kebersamaan dan keimanan, tanpa melupakan bahwa kekuatan terbesar kita adalah bersandar kepada Allah Swt.

Dengan mengamalkan nilai-nilai Islam dalam semangat Sumpah Pemuda, Insyaallah kita bisa menjadi bagian dari generasi yang membangun bangsa dan menghadirkan rahmat Allah Swt. di muka bumi.

Rumah Zakat mengajak Sahabat untuk tetap aktif mendukung perjuangan Palestina. Sahabat bisa memilih program-program dari Rumah Zakat untuk berkontribusi. Klik di sini untuk memulai.

Perasaan kamu tentang artikel ini ?
+1
0
+1
0
+1
0
+1
0
+1
0
+1
0
+1
0