SURABAYA. (13/08) Relawan RZ Surabaya berkolaborasi dengan tim Care For Teens RZ Surabaya mengadakan lomba peringatan HUT RI ke-71, perlombaan kali ini berbeda dengan lomba 17-an pada umumnya seperti lomba makan kerupuk, pacu kelereng dan lainnya, namun lomba ini berisikan adu ketangkasan dalam membuat tandu, merawat luka di kepala, dan teknik mengangkat korban dan cara menandu.
Karena pelajaran seperti ini tidak diajarkan di sekolah, maka sebelum perlombaan dimulai kakak-kakak relawan mempraktikkan terlebih dahulu bagaimana cara melakukan hal-hal tersebut.
Untuk memudahkan peserta dibagi menjadi 4 kelompok dimana tiap keolompok didampingi oleh mentor. “Tak hanya mendampingi, mentor juga menjelaskan dan mempraktikkan selama 30 menit tentang ada harus mereka lakukan. Usai penjelasan dan kemudian praktik dari masing-masing kelas mengutus 5 orang untuk mewakili kelas dalam mengikuti lomba.” tutur Andre, koordinator Relawan RZ Surabaya.
Lomba yang diikuti oleh kelas 7A – 7G yang berjalan selama 1 jam tersebut dijuarai oleh kelas 7B yang beranggotakan Nisa’, Ubed, Tiara, Marcel, dan Rahman.
Tandu yang mereka buat sangat kokoh, simpulnya pun benar semua dan tentunya bisa difungsikan dengan baik, cara membalut lukanya juga sudah benar. Yang menjadi evaluasi di hampir semua peserta lomba adalah tehnik mengangkat korban dari tanah ke tandu masih salah. Tapi untuk para siswa selevel MTS itu adalah ilmu yang sangat berharga.
Acara ini sangat bermanfaat bukan hanya sebagai hiburan atau perlombaan semata melainkan ada ilmu yang bisa mereka terapkan dan berguna bagi mereka maupun orang di sekitar mereka yang kelak jika mereka bantu.
“Semoga kedepan setelah perlombaan ini, kami kakak-kakak relawan bisa berbagi ilmu kembali, terutama ilmu yang bermanfaat dalam kehidupan sehari-hari.” ungkap Andre.
Newsroom/Andre
SurabayaSURABAYA. (13/08) RZ Surabaya Volunteers collaborate with Care For Teens team held a commemoration of 71th Indonesia independence day conducting some race, the race time is different from 17’s race in general as eating crackers, marbles and other race, but this race contains agility contest in making litters, treating wounds in the head and lifting techniques victims and how to bier.
Because such lessons are not taught in school, so before the race started the volunteers in advance told how to do these things.
To help the participants were divided into four groups where each group accompanied by a mentor. “Not only assist, mentor also explained and practiced for 30 minutes on what they should do. After the explanation and then continued to the practice and each group sent five people to represent the class in the race. “Said Andre, Volunteer coordinator of RZ Surabaya,
The competition that followed by 7A – 7G class run for 1 hour won by 7B class consisting of Nisa ‘, Ubed, Tiara, Marcel, and Rahman.
Stretcher they made is very sturdy, the knot is very good and certainly can function properly, the way they wrap the wound also correct. Which becomes an evaluation in almost all competitors are lifting victim techniques from land to a stretcher that was still wrong. But for Junior high school students it is a very valuable knowledge.
This event is very useful not only as entertainment or race alone but there is a knowledge that they can apply and useful to them and those around them later if they assist.
“Hopefully in the future after this race, our volunteers could come back to share knowledge, especially knowledge that is useful in everyday life,” said Andre.
Newsroom/Andre
Surabaya