[:ID]Gempa bumi berkekuatan 6,1 SR yang berpusat di Samudera Hindia dengan kedalaman 64 km berjarak 43 km barat daya dari Kabupaten Lebak, Provinsi Banten pada 23/1/2018 pukul 13:34 WIB telah menyebabkan ratusan rumah rusak di Banten, Jakarta dan Jawa Barat.
“Gempa tidak berpotensi tsunami. Guncangan gempa dirasakan di daerah Jakarta, Banten, Lampung, Jawa Barat, dan Jawa Tengah dan menyebabkan masyarakat berhamburan keluar bangunan dan rumah. Masyarakat yang berada di perkantoran, apartemen, hotel dan bangunan yang tinggi merasakan guncangan lebih keras sehingga panik dan berhamburan keluar bangunan. Mereka berkumpul di beberapa tempat yang aman,” jelas Sutopo Purwo Nugroho, Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB.
Berdasarkan data sementara, ratusan rumah rusak dan 7 orang terluka. Di Kabupaten Cianjur sebanyak 6 pelajar luka berat dan 2 pelajar luka ringan akibat tertimba genteng yang runtuh di SMK Tenggeung, Kecamatan Tanggeung, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat. Tak hanya itu, di Cianjur juga tercatat 2 rumah rusak berat karena gempa.
Masih di Jawa Barat, tepatnya di Kabupaten Sukabumi terdapat 10 rumah dan 3 fasilitas umum rusak. Di Kabupaten Bogor, beberapa rumah dan bangunan rusak di Kecamatan Sukajaya, Kecamata Nanggung, Kecamatan Megamendung, Kecamatan Caringin, dan Kecamatan Cijeruk diinformasikan mengalami kerusakan.
Sementara itu, di Provinsi Banten yang merupakan pusat gempa, terdapat 115 rumah, 1 masjid dan 1 puskesmas rusak akibat gempa. Dan hingga berita ini diturunkan, tidak ada informasi mengenai korban jiwa.
Menindaklanjuti kejadian tersebut, tim Relawan Rumah Zakat di Cilegon dan Lebak sore ini segera menuju lokasi untuk membantu evakuasi dan melakukan asessment pasca gempa. “Kami juga terus berkoordinasi dengan pemerintah dan lembaga lain untuk pendistribusian bantuan yang dibutuhkan warga,” ungkap Andri Murdianto, Crisis Center Department Head Rumah Zakat.
Newsroom/Kuna
[:en]An earthquake of magnitude 6.1 SR centered on the Indian Ocean with a depth of 64 km 43 km southwest of Lebak Regency, Banten Province on 23/1/2018 at 13:34 WIB has caused hundreds of damaged houses in Banten, Jakarta, and West Java.
“The earthquake is not a potential tsunami. Earthquake shocks are felt in the areas of Jakarta, Banten, Lampung, West Java, and Central Java and cause people to scatter outbuildings and homes. People in high-rise offices, apartments, hotels and buildings feel the shock so much as to panic and scatter out of the building. They gathered in several safe places, “explained Sutopo Purwo Nugroho, Head of Data and Information Center of BNPB.
Based on temporary data, hundreds of homes were damaged and 7 people were injured. In Kabupaten Cianjur, 6 students were seriously injured and 2 students were slightly injured due to collapsed roof tiles at SMK Tenggeung, Tanggeung District, Cianjur Regency, West Java. Not only that, in Cianjur also recorded 2 houses heavily damaged by the earthquake.
Still in West Java, precisely in Sukabumi district there are 10 houses and 3 public facilities damaged. In Bogor Regency, several houses and buildings were damaged in Kecamatan Sukajaya, Kecamata Nanggung, Megamendung Subdistrict, Caringin Subdistrict, and District of Cijeruk were informed of damage.
Meanwhile, in Banten province which is the epicenter of the quake, there are 115 houses, 1 mosque and 1 puskesmas damaged by the earthquake. And until this news was revealed, there was no information on casualties.
Following up the incident, Rumah Zakat Volunteers team in Cilegon and Lebak this afternoon immediately headed to the location to help evacuate and conduct the assessment after the earthquake. “We also continue to coordinate with the government and other institutions to distribute the assistance needed by citizens,” said Andri Murdianto, Crisis Center Department Head Rumah Zakat.
Newsroom / Kuna[:]