MALANG – Selepas sang suami wafat pada tahun 2021, Sri kembali dilanda kesedihan karena pertengahan tahun lalu, ia ditinggalkan oleh putrinya Sinta Mahesti Pertiwi. Kini, hanya tinggal Sri dan anak putranya, Tegar dan Bukhori.
Sri bercerita kala itu menjelang ujian sekolah, ia diberitahu oleh sekolah kalau almh. Sinta jatuh di sekolah. Menurut diagnosa awal dokter kala itu, Sinta menderita paru-paru basah. Namun setelah menjalani rawat jalan, Sinta merasa keadaannya tidak membaik sehingga ia kembali jatuh di sekolah. Dan dilarikan ke rumah sakit yang berbeda. Hasil akhir dokter menyebutkan kalau Sinta menderita pembengkakan jantung. Sakit yang juga diderita oleh almarhum sang ayah. Sinta pun menjalani operasi dan dirawat selama tiga minggu. Kemudian ia diizinkan pulang dan beraktivitas seperti sedia kala.
Tidak berselang lama, Sinta merasa keadaan jantungnya kembali tidak baik dan menjalani perawatan di rumah sakit. Setelah beberapa hari di rawat, ia meminta sang bunda untuk pulang dirawat di rumah saja. Seminggu di rumah, ia sempat mengerjakan materi ujian kelulusan. Tidak lama setelah itu, Sinta pun meninggal dunia.
Untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, Sri mendapat bantuan dari tetangga sekitar karena saat ini ia tidak bekerja. Namun, ada hal yang masih menjadi beban Sri yakni tunggakan sekolah almarhumah Sinta yang belum bisa ia bayarkan.
Kabar baiknya, melalui Program Ramadhan Bebas Hutang, Rumah Zakat bisa membantu melunasi tunggakan biaya Sri. Senang dan bahagia terpancar dari wajah Sri.
“Semoga donatur dilimpahkan rejekinya, diberikan kesehatan di bulan suci ini dan dilancarkan segala urusannya.” Kata Sri.
Newsroom
Amri Rusdiana
