RAHASIA SEDEKAH DI SAAT LAPANG DAN SEMPIT

oleh | Dec 19, 2023 | Inspirasi

Sahabat, bersedekah ketika lapang (memiliki kelebihan harta
dan waktu serta fisik yang sehat), merupakan hal yang biasa. Bukan berarti mengerdilkan keutamaan
bersedekah. Namun, sebenarnya saat kondisi lapang sebenarnya peluang berbuat
baik itu banyak bertebaran.

Ia yang memiliki kelapangan harta, seharusnya mengambil
peluang tersebut untuk banyak berbagi kepada sesama. Ia yang memiliki fisik
yang sehat dan waktu yang banyak untuk menebar kebaikan, seharusnya tidak
terpaku pada urusan duniawi yang tiada habisnya.

Mereka yang memiliki kelapangan seharusnya memaksimalkan
kesempatan berbuat baik dengan maksimal. Mengapa? Karena roda kehidupan itu
berputar. Bisa jadi mungkin kita kini sedang dalam kondisi lapang, tetapi suatu
saat nanti bisa jadi kita mengalami kesempitan.

Baca Juga: Ini Dia Keajaiban Sedekah Subuh

Maka, bersedekahlah mumpung dalam kondisi lapang. Dan
apabila kelapangan itu tidak kita miliki, maka dalam kesempitan yang kita
rasakan sekarang janganlah berkecil hati. Akan selalu ada peluang kebaikan
dalam setiap kondisi, meskipun kita sedang berada dalam kondisi serba sulit dan
serba sempit.

Yakinlah, bahwa Allah Swt. menyukai orang yang berbuat baik,
meski dalam kondisi lapang atau sempit. Selama ia meniatkan kebaikannya semata
untuk Allah Swt., maka balasannya adalah pahala yang berlimpah di sisi-Nya.

“(yaitu) orang
yang berinfak, baik di waktu lapang maupun sempit dan orang-orang yang menahan
amarahnya dan memaafkan (kesalahan) orang lain. Dan Allah mencintai orang yang
berbuat kebaikan.” (Q.S. Ali-Imran: 134).

Pelit Ketika
Bersedekah

Pernahkah Sahabat merasakan keengganan, rasa malas, hingga
pelit saat bersedekah? Misalnya, saat ada peluang bersedekah, kita hanya mengeluarkan
nominal rupiah yang ala kadarnya. Padahal, jika dibandingkan dengan biaya
belanja baju, jajan, berkumpul dengan teman di café, berlibur atau biaya untuk gaya
hidup lainnya, sedekah yang kita keluarkan tidak sebanding sama sekali.

Kita bisa begitu ringan, mudah, dan tanpa pikir panjang
ketika mengeluarkan uang untuk urusan duniawi. Namun, mengapa untuk urusan
akhirat rasanya begitu sulit, enggan, dan bahkan malas?

Baca Juga: Apakah Sedekah Harus kepada Orang Miskin?

Bukankah dunia adalah tempat kita mempersiapkan bekal untuk
akhirat? Dan bukanlah kehidupan akhirat lebih lama dan kekal dibanding
kehidupan dunia? Lalu, mengapa kita masih pelit dalam bersedekah?

“Dan jangan
sekali-kali orang-orang yang kikir dengan apa yang diberikan Allah kepada
mereka dari karunia-Nya mengira bahwa (kikir) itu baik bagi mereka, padahal
(kikir) itu buruk bagi mereka. Apa (harta) yang mereka kikirkan itu akan
dikalungkan (di lehernya) pada hari kiamat.” (Q.S. Ali ‘Imran: 180).

Sedekah Saat Lapang
dan Sempit

Sahabat, bagaimana pun kondisi kita sekarang, jika kita
sedang lapang, maka bersedekahlah. Apabila misalnya kondisi kita sedang sempit,
maka bersedekahlah. Banyak peluang sedekah yang kita bisa ambil yang tidak
boleh kita lewatkan.

Jika misalnya kita ada kelebihan harta, maka kita bisa
bersedekah dalam bentuk uang. Jika misalnya kita memiliki kelapangan waktu dan
tubuh yang sehat, kita bisa membantu kerja bakti di lingkungan sekitar.

Jika misalnya kita memiliki keahlian tertentu, maka kita
bisa bersedekah ilmu. Jika kita sedang mengalami kesulitan harta atau kesibukan
yang sungguh luar biasa, maka dengan tersenyum tulus kepada orang lain pun bisa
menjadi sedekah dan bernilai pahala.

Baca Juga: Keutamaan Sedekah Jariyah

Sahabat, setiap kebaikan yang kita lakukan sebenarnya adalah
sedekah. Selama kita ikhlas hanya untuk mengharap keridaan-Nya, maka Allah Swt.
akan menerimanya.

Dari Jabir r.a., ia
berkata bahwa Rasulullah saw. bersabda, “Setiap kebaikan adalah sedekah.” (H.R.
Bukhari dan Muslim).

Yakinlah Sahabat, bahwa rahasia terbesar dari sedekah yang
kita lakukan di saat lapang atau sempit adalah pahala yang berlipat-lipat.
Tidak ada yang sia-sia bagi mereka yang menyambut seruan kebaikan. Allah Swt.
adalah sebaik-baik pemberi balasan.

Allah Swt. berfirman, “Perumpamaan
(nafkah yang dikeluarkan oleh) orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan
Allah adalah serupa dengan sebutir benih yang menumbuhkan tujuh bulir, pada tiap-tiap
bulir seratus biji. Allah melipat gandakan (ganjaran) bagi siapa yang Dia
kehendaki. Dan Allah Maha Luas (karunia-Nya) lagi Maha Mengetahui.” (Q.S.
Al-Baqarah: 261).

Sahabat, mari tutup akhir tahun ini dengan bersedekah.
Banyak pilihan sedekah yang bisa Sahabat pilih. Ikuti tautan ini untuk memulai
bersedekah secara online melalui
Rumah Zakat.

 

Perasaan kamu tentang artikel ini ?
+1
0
+1
0
+1
0
+1
0
+1
0
+1
0
+1
0