Setelah bulan Ramadan, umat Islam dianjurkan untuk melaksanakan puasa sunnah enam hari di bulan Syawal. Namun, bagi mereka yang memiliki utang puasa Ramadan, muncul keraguan dan pertanyaan: “manakah yang sebaiknya didahulukan, qadha puasa Ramadan atau puasa sunnah Syawal?”.
Qadha Ramadhan adalah wajib dan harus segera ditunaikan, tapi di sisi lain, puasa Syawal juga memiliki keutamaan yang luar bisa.
Lalu, bagaimaa jawabannya? Yuk simak penjelasan lengkapnya berikut ini.
Qadha Ramadhan dan Puasa Syawal, Mana yang Didahulukan?
Dikutip dari Baznas Jabar, ada tiga perbedaan pandangan ulama yang bisa kita pilih salah satu diantaranya.
Senyum Itu Sedekah: Amalan Ringan, Bernilai Pahala Besar
Dahulukan Qadha Ramadhan
Mendahulukan qadha puasa Ramadan lebih utama sebelum melaksanakan puasa sunnah Syawal. Hal ini didasarkan pada prinsip bahwa kewajiban harus ditunaikan sebelum amalan sunnah.
Fleksibilitas Waktu Qadha dan Puasa Syawal
Meskipun qadha puasa Ramadan bersifat wajib, waktu pelaksanaannya fleksibel hingga sebelum datangnya Ramadan berikutnya. Di sisi lain, puasa sunnah Syawal hanya dapat dilakukan selama bulan Syawal. Oleh karena itu, bagi mereka yang khawatir tidak dapat melaksanakan puasa Syawal karena berbagai alasan seperti sakit atau haid, diperbolehkan untuk mendahulukan puasa Syawal sebelum qadha, dengan catatan qadha tetap harus diselesaikan sebelum Ramadan berikutnya.
Menggabungkan Niat Qadha dan Puasa Syawal
Terdapat perbedaan pendapat di kalangan ulama mengenai kemungkinan menggabungkan niat qadha puasa Ramadan dengan puasa sunnah Syawal. Sebagian ulama membolehkan penggabungan niat tersebut, sehingga seseorang dapat memperoleh pahala kedua puasa dengan satu kali pelaksanaan. Namun, pahala yang diperoleh mungkin tidak sebesar jika kedua puasa dilakukan secara terpisah. Imam al-Syarqawi menyatakan bahwa jika seseorang berpuasa di bulan Syawal dengan niat qadha, nadzar, atau puasa sunnah lainnya, maka ia tetap mendapatkan pahala puasa sunnah Syawal.
Benarkah Ghibah Bisa Membatalkan Puasa?
Secara umum, disarankan untuk mendahulukan qadha puasa Ramadan sebelum melaksanakan puasa sunnah Syawal, sesuai dengan prinsip mendahulukan kewajiban atas sunnah. Namun, jika terdapat alasan tertentu yang membuat seseorang khawatir tidak dapat melaksanakan puasa Syawal, diperbolehkan untuk mendahulukan puasa Syawal dengan tetap berkomitmen menyelesaikan qadha sebelum Ramadan berikutnya. Menggabungkan niat qadha dan puasa Syawal juga dimungkinkan menurut sebagian ulama, meskipun pahala yang diperoleh mungkin berbeda.