Puasa Tapi Pacaran: Apakah Puasanya Tetap Sah atau Malah Sia-Sia?

oleh | Mar 19, 2025 | Inspirasi

Puasa adalah salah satu ibadah utama dalam Islam yang mengajarkan kesabaran, pengendalian diri, dan peningkatan spiritualitas. Namun, di tengah menjalankan ibadah ini, ada pertanyaan yang sering muncul: bagaimana jika seseorang tetap berpacaran selama berpuasa? Apakah puasanya tetap sah atau justru sia-sia?

Nah, untuk mencegah ibadah kita terganggu hanya karena hubungan yang belum halal! Yuk, cari tahu jawabannya di sini sebelum terlambat!

Pandangan Islam tentang Pacaran

Banyak orang menganggap pacaran sebagai bagian dari proses mengenal pasangan sebelum menikah. Namun, dalam Islam, pacaran secara umum tidak dianjurkan karena dapat membuka pintu bagi perilaku yang bertentangan dengan nilai-nilai agama.

Dulu, kita mungkin berpikir pacaran itu hal yang wajar, tapi sekarang semakin sadar bahwa Islam telah menetapkan batasan demi menjaga kehormatan dan kebersihan hati.

Islam mendorong hubungan yang halal melalui pernikahan untuk menghindari fitnah dan dosa.

Salah satu alasan utamanya adalah untuk menjauhi zina, sebagaimana disebutkan dalam Al-Qur’an surah Al-Isra: 32 Allah SWT berfirman:


وَلَا تَقۡرَبُوا الزِّنٰٓى اِنَّهٗ كَانَ فَاحِشَةً  ؕ وَسَآءَ سَبِيۡلًا‏

“Dan janganlah kamu mendekati zina, sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji dan suatu jalan yang buruk.”

Dengan kata lain, pacaran yang tidak sesuai dengan syariat bisa membawa seseorang ke arah perbuatan yang dilarang.

Hukum Puasa dan Pacaran

Sebelum membahas lebih jauh, mari kita pahami satu hal penting, puasa tetap sah meskipun seseorang sedang berpacaran, selama tidak melakukan hal-hal yang membatalkan puasa.

Namun, ada beberapa aspek yang perlu diperhatikan agar puasa yang dijalankan tidak kehilangan nilai dan pahalanya.

Saat berpuasa, kita tidak hanya menahan diri dari makan dan minum, tetapi juga menjaga diri dari segala perilaku yang bisa mengurangi pahala puasa. Nabi Muhammad SAW bersabda:

“Barang siapa yang tidak meninggalkan perkataan dan perbuatan dusta, maka Allah tidak butuh ia meninggalkan makan dan minumnya.” (HR. Bukhari).

Artinya, jika pacaran menyebabkan seseorang terjerumus dalam pembicaraan yang tidak baik atau tindakan yang kurang pantas, maka puasanya bisa saja tetap sah secara hukum, tetapi tidak bernilai pahala di sisi Allah SWT.

Dampak Pacaran Terhadap Kualitas Puasa

Berpacaran saat berpuasa bukan hanya soal sah atau tidaknya puasa, tetapi juga bagaimana hubungan tersebut memengaruhi ibadah secara keseluruhan. Ada beberapa dampak yang bisa muncul:

1. Gangguan Emosional

Pacaran bisa membawa kebahagiaan, tetapi juga bisa menjadi sumber stres dan kecemasan. Perasaan khawatir, cemburu, atau pertengkaran kecil dapat mengganggu ketenangan hati yang seharusnya kita dapatkan selama bulan Ramadan.

Bukannya fokus memperbanyak ibadah, malah lebih banyak menghabiskan waktu untuk memikirkan hubungan.

2. Mengurangi Kualitas Ibadah

Salah satu tujuan utama puasa adalah meningkatkan kualitas ibadah dan mendekatkan diri kepada Allah. Namun, jika pikiran lebih banyak teralihkan ke obrolan atau pertemuan dengan pacar, maka waktu yang seharusnya digunakan untuk beribadah bisa terbuang percuma.

Dulu mungkin kita merasa tidak masalah menghabiskan waktu berjam-jam dengan pasangan, tapi sekarang kita semakin memahami pentingnya memanfaatkan Ramadan dengan sebaik-baiknya.

3. Potensi Tindakan Negatif

Berpacaran sering kali melibatkan interaksi yang bisa berisiko mendekati batasan yang tidak diperbolehkan dalam Islam, seperti berpegangan tangan, berbicara mesra, atau bahkan berduaan tanpa mahram.

Tindakan ini bisa melemahkan nilai spiritualitas puasa dan mengurangi keberkahannya. Rasulullah SAW bersabda:

“Puasa bukan hanya menahan diri dari makan dan minum, tetapi juga dari perkataan dan perbuatan buruk.” (HR. Ibnu Majah).

Kesimpulan

Jadi, secara hukum, puasa tetap sah meskipun seseorang sedang berpacaran, selama tidak melakukan hal-hal yang membatalkan puasa.

Namun, perlu disadari bahwa puasa tapi pacaran bisa menjadi suatu hal yang sia sia karena memengaruhi kualitas ibadah, mengurangi pahala, dan bahkan mengalihkan fokus dari tujuan utama puasa.

Oleh karena itu, alangkah baiknya jika Ramadan dijadikan momen refleksi untuk lebih mendekatkan diri kepada Allah SWT dan menata kembali hubungan agar lebih sesuai dengan ajaran Islam.

Nah, sekian artikel kali ini. Yuk, ikuti informasi seputar Islam lainnya bersama kami di Rumah Zakat.

Kalkulator Zakat

Hitung zakat Anda secara akurat dengan kalkulator zakat kami

Donatur Care

Silakan cek riwayat donasi Anda disini

Link Terkait