PUASA SYAWALSHAWWAL FASTING

oleh | Jul 13, 2016 | Inspirasi


ibadah-puasa-tak-hanya-dikenal-dalam-ajaran-islam-_140618144951-272Oleh: Muhbib Abdul Wahab

Puasa Ramadhan baru saja dilalui dengan perayaan Idul Fitri. Harapan untuk bisa bertemu kembali dengan Ramadhan mendatang juga sangat tinggi. Karena Ramadhan memang bulan istimewa: penuh rahmat, berkah, dan ampunan dari Allah SWT bagi yang berpuasa berbasis iman, ilmu, dan harapan mendapatkan ridha-Nya.

Sedemikian istimewanya Ramadhan, Rasulullah SAW pernah bersabda, “Seandainya hamba mengetahui keistimewaan yang ada dalam bulan Ramadhan, maka ia pasti mendambakan sepanjang tahun itu menjadi Ramadhan.” (HR at-Thabarani).

Puasa yang sempurna tidak berakhir dengan selesainya puasa Ramadhan. Sebagai bukti konsistensi dan ketaatan kepada Allah SWT, puasa Ramadhan perlu disempurnakan dengan puasa enam hari di bulan Syawal. Jika ditambah puasa enam hari di bulan Syawal, maka nilai puasa kita menjadi setara dengan puasa setahun.

Nabi SAW bersabda, “Siapa yang berpuasa Ramadhan, lalu diikuti (dilanjutkan) puasa enam hari di bulan Syawwal, maka puasanya itu seperti puasa setahun.” (HR Muslim, Abu Dawud, at-Turmudzi, dan Ahmad).

Menurut Imam Nawawi dalam Syarah Shahih Muslim, puasa enam hari di bulan Syawwal berfungsi sebagai penyempurna Ramadhan karena dapat menggenapkan nilai dan pahala Ramadhan menjadi setara dengan puasa setahun. Hadis Nabi SAW tersebut sungguh logis dan kontekstual.

Menurut matematika Ilahi, setiap amal kebaikan itu nilainya dilipatkan-gandakan 10 kali lipat (QS al-Qashash [28]: 84). Puasa Ramadhan (sebulan x 10) berarti setara 10 bulan, sedangkan enam hari di bulan Syawal (6 hari x 10) sama dengan puasa 60 hari = 2 bulan. 10 bulan ditambah 2 bulan berarti sama dengan puasa satu tahun.

Secara medis, berdasarkan sebuah riset di Universitas California, puasa Ramadhan dan enam hari di bulan Syawal terbukti dapat membersihkan sisa-sisa makanan (sampah dalam tubuh), racun, dan kolestrol jahat selama kurang lebih selama setahun.

Sehari berpuasa itu ternyata dapat mendetoksifikasi racun dan sisa-sisa makanan dalam tubuh selama 10 hari. Selain itu, puasa dalam jangka waktu tertentu (seperti Ramadhan dan enam hari di bulan Syawwal) terbukti dapat mengurangi risiko penyakit jantung, meningkatkan kekebalan tubuh terhadap penyakit, dan membunuh pertumbuhan sel kanker, bakteri, dan virus dalam tubuh.

Agar lebih sempurna lagi, hasil riset itu juga menyarankan agar dibiasakan puasa dua hari setiap pekan (puasa Senin dan Kamis) atau sekurang-kurangnya puasa tiga hari setiap bulan (pada tanggal 13, 14, dan 15).

Jadi, konsistensi dalam menjalankan ketaatan beragama, seperti berpuasa sunah di luar Ramadhan, tidak hanya berpengaruh secara psikologis, mental dan spiritual, tetapi juga berfungsi meningkatkan kebugaran dan kesehatan fisik.

Sebagai penyempurna Ramadhan, puasa Syawal ternyata juga berfungsi sebagai penghapus dosa-dosa masa lalu. Senada dengan hadis tersebut, Nabi SAW pernah bersabda, “Siapa yang berpuasa Ramadhan, lalu diikuti dengan puasa enam hari di bulan Syawal, maka ia akan keluar dari dosa-dosanya seperti bayi yang baru dilahirkan oleh ibunya.” (HR at-Thabarani).

Puasa enam hari di bulan Syawal sangat bermanfaat dan multifungsional bagi setiap Muslim dalam rangka menyempurnakan pahala ibadah Ramadhan, memaksimalkan perolehan ampunan dari Allah SWT dan kedekatan dengan-Nya, sekaligus menunjukkan sifat istiqamah dalam ketaatan dan kedekatan diri dengan Allah SWT.

Puasa Syawal sejatinya juga merupakan proses pembelajaran puasa lintas masa dan lintas situasi dan kondisi, sehingga shaimin dan shaimat menjadi terbiasa mengendalikan diri dan memiliki pertahanan mental spiritual yang tangguh dalam dirinya. Pertahanan mental spiritual ini sangat dibutuhkan untuk menghadapi aneka godaan kehidupan yang seringkali menipu dan menyesatkan.

Sumber: republika.co.id

ibadah-puasa-tak-hanya-dikenal-dalam-ajaran-islam-_140618144951-272By: Muhbib Abdul Wahab

Ramadan Fasting just passed by the celebration of Eid. Expectation to be reunited with the upcoming Ramadan is also very high. Because Ramadan is a special month: full of grace, blessings and forgiveness from Allah SWT for them who fast with faith, science, and the hopes of gaining His blessing.

Ramadan is so special, the Prophet once said, “If the servant knows privileges that exist in the month of Ramadan, then he must have awaited throughout the year to be Ramadan.” (Reported by at-Thabarani).

Perfect fasting does not end with the completion of Ramadan. As proof of the consistency and obedience to Allah, Ramadan fasting need to be refined by fasting six days in Shawwal. If added with fasting six days in Shawwal, then the value of our fasting is equal to a year of fasting.

The Prophet said, “Who is fasting for Ramadan, followed (continued) with six days fasting in Shawwal, then his fast is like a year fasting.” (Muslim, Abu Dawud, at-Turmudzi, and Ahmad).

According to Imam Nawawi in Sharh Sahih Muslim, six days fasting in Shawwal function as Ramadan as a complement of ramadhan because it can round the value and reward of fasting Ramadan so that it is equal to a year fasting. The Hadith of the Prophet SAW quite logical and contextual.

According to ilahi mathematics, any good deeds that value-double folded into 10 times (Surah al-Qasas [28]: 84). Fasting Ramadan (a month x 10) equal to 10 months fasting, whereas six days fasting in Shawwal (6 days x 10) is equal to 60 days fasting = 2 month. 10 months plus 2 months equal to one year fasting.

Medically, according to a study at the University of California, fasting Ramadan and six days in Shawwal proven to cleanse the remnants of food (garbage in the body), toxins and bad cholesterol for approximately one year.

A day of fasting can detoxify toxins and remnants of food in the body for 10 days. Moreover, fasting in a certain period of time (such as Ramadan and six days of Shawwal) proven to reduce the risk of heart disease, boost immunity against the disease, and kill the growth of cancer cells, bacteria, and viruses in the body.

To be more perfect, the results of the research also suggested that the habit of fasting two days each week (fasting on Mondays and Thursdays), or at least fasting three days each month (on 13, 14 and 15).

Thus, consistency in performing religious observance, such as sunna fasting beyond Ramadan, not only affects the psychological, mental and spiritual, but also serve to improve the physical fitness and health.

As a complement of Ramadan, Shawwal fasting it also function to clean the sin of the past. In line with the hadith, the Prophet once said, “Anyone who fasts Ramadan, followed by fasting six days in Shawwal, then he will come out of his sins like a newborn child ” (Reported by at-Thabarani).

Fasting six days in Shawwal is very useful and multifunctional for every Muslim in order to enhance the reward of Ramadan worship, maximize the forgiveness of Allah and closeness to Him, as well as showing the nature of steadfastness in obedience and closeness to Allah SWT.

Shawwal Fasting is actually also a learning process fasting period and cross situation and conditions, so shaimin and shaimat be used to control themselves and have mental and spiritual formidable defense in him. Mental and spiritual defense is urgently needed to deal with the various temptations of life are often deceptive and misleading.

Source: republika.co.id

Perasaan kamu tentang artikel ini ?
+1
0
+1
0
+1
0
+1
0
+1
0
+1
0
+1
0