Puasa adalah aktivitas yang tak asing lagi bagi umat muslim, meski ada beberapa agama lain yang juga mengenal aktivitas semacam ini. Secara ilmiah puasa telah terbukti sebagai sarana untuk detoksifikasi selain tentunya mengistirahatkan alat pencernaan.
Ibarat sebuah mesin, maka berpuasa adalah waktu yang tepat untuk lambung rehat sementara. Optimalisasi dari ibadah ini akan terasa jika kita juga mampu mengatur pola makan dengan seharusnya. Sebab seringkali mosi ‘balas dendam’ setelah hampir 12 jam tidak makan menjadikan kurangnya kontrol diri saat bertemu makanan. Sehingga ibadah tarawih yang notabene dilaksanakan setelah shalat Isya dapat terganggu akibat perut yang penuh terisi.
Makanlah setelah lapar, dan berhenti sebelum kenyang, itu adalah perilaku yang diajarkan Rasulullah SAW. Perilaku itu ternyata selaras dengan metode food combining. Dalam food combining sangat tidak disarankan untuk makan hingga kenyang. Food combining itu sendiri adalah cara mengatur makanan yang diselaraskan dengan pola metabolisme tubuh manusia. Metabolisme tubuh terdiri dari waktu pembuangan, yaitu pukul 04.00 pagi – 12.00 siang, waktu pencernaan, yaitu pukul 12.00–20.00 malam serta waktu penyerapan dan asimilasi, pukul 20.00 hingga pukul 04.00 pagi.
Bagi para pelaku food combining ketika tiba waktu berbuka, tidak dianjurkan untuk langsung makan besar, tetapi makanlah sesuatu yang mudah dicerna, salah satunya adalah kurma. Kurma sangat baik dijadikan makanan saat berbuka karena mengandung serat dan beta glucan selain juga gula, sehingga rasa manis kurma tidak mengakibatkan naiknya gula darah secara cepat. Jus buah juga bisa dijadikan alternatif lain untuk berbuka puasa. Untuk makan besarnya sendiri, sebaiknya dilakukan minimal 30 menit sesudahnya. Dianjurkan porsi makan besar dengan porsi protein hewani dan ala vegetarian diselang-seling setiap hari. Jika hari pertama sudah makan ala vegeterian, maka hari berikutnya makan besarnya protein hewani. Kalaupun ada hidangan khusus seperti kolak, sebaiknya tidak bersantan kental dan sebaiknya dimakan setelah shalat tarawih.
Untuk makan sahur juga sebaiknya mengonsumsi makanan yang mudah dicerna, seperti buah dan sayur. Untuk pelaku food combining pastinya telah terbiasa dengan menu tersebut, tetapi bagi yang belum terbiasa, apabila akan makan nasi nasi lauknya dari protein nabati seperti tempe, tahu, bakwan atau perkedel. Hakikat berpuasa adalah menahan nafsu, bukan hanya di siang hari tetapi di malam hari juga. Biarkan organ-organ pencernaan kita dapat beristirahat dan terjaga fungsinya dengan baik.
*dari berbagai sumber