[:ID]PROGRAM PETERNAK BERDAYA, SEBUAH UPAYA UNTUK MENDONGKRAK KEMANDIRIAN EKONOMI[:en]EMPOWERED BREEDER PROGRAM FOR ECONOMIC INDEPENDENCE[:]

oleh | Jul 24, 2018 | News

[:ID]SUKABUMI (23/07)”Negeri yang kaya ternak, tidak pernah miskin, negeri yang miskin ternak, tidak pernah kaya” (Campbell dan Lasley, 1985). Namun pepatah ini faktanya seperti angin lalu bagi usaha ternak domba/kambing.

Pasalnya sampai saat ini, usaha ternak domba dan kambing masih didominasi oleh skala kecil. Tentunya kondisi eksisting tersebut menggambarkan usaha ternak domba dan kambing masih dikelola sebagai usaha sampingan dan pengelolaannya masih jauh dari prinsip good farming practices (GAP).

Didasari pemikiran di atas, Rumah Zakat menggulirkan Program Peternak Berdaya di Desa Pasiripis Kecamatan Surade. Program Pemberdayaan yang merupakan sebuah upaya untuk mendongkrak kemandirian ekonomi di selatan Kabupaten Sukabumi, yang saat ini digawangi oleh Endi Saputra, Fasilitator Rumah Zakat.

Pada program ini, Rumah Zakat menyalurkan bibit domba garut betina siap bunting sejumlah enam ekor kepada tiga orang penerima manfaat, mereka adalah Pak Wahid, Pak Jana dan Pak Supardi. Masing-masing menerima dua ekor domba.

“Program ini tujuannya lebih kepada budi daya atau pembibitan yaitu menghasilkan keturunan domba dengan ras unggul sehingga memiliki nilai ekonomi yang lebih tinggi.” Ujar Endi dalam sebuah kesempatan.

“ Kedepan, selain budidaya program ini memungkinkan berkembang ke sektor penggemukan, kita evaluasi dalam satu tahun ke depan” pungkasnya.

Newsroom
Yanta / Lailatul Istikhomah[:en]SUKABUMI (23/07) “A land rich in livestock, never be poor, a land of poor cattle, never be rich” (Campbell and Lasley, 1985). But this proverb is in fact like the wind for sheep / goat business.

The reason is that until now, sheep and goat livestock businesses are still dominated by small scale. Surely the existing condition describes the business of sheep and goats are still managed as a side business and its management is still far from the principle of good farming practices (GAP).

Based on the above thoughts, Rumah Zakat rolled out the Empowered Breeder Program in Pasiripis Village, Surade Sub-district. Empowerment Program is an effort to boost economic independence in south Sukabumi regency, which is currently fronted by Endi Saputra, Facilitator of Rumah Zakat.

In this program, Rumah Zakat distributes 6 pregnant ewes to three beneficiaries; they are Pak Wahid, Pak Jana and Pak Supardi. Each received two sheep.

“This program is aimed at cultivation or breeding that is producing sheep breeds with superior quality so as to have a higher economic value.” Said Endi

“In the future, in addition to the cultivation of this program allows growing to the fattening sector, we evaluate within the next year” he concluded.

Newsroom

Yanta / Lailatul Istikhomah[:]