PEKANBARU. Rumah Zakat cabang Pekanbaru, menggelar penyaluran bantuan Modal Usaha bagi buk Fitri pengusaha peyek kacang (UKM) program Ecopreneur binaan Rumah Zakat. Buk Fitri salah satu warga binaan yang tinggal di Jln. Yos Sudarso, wilayah Rumbai Pesisir. Berikut pemaparan profilnya:
Warga binaan program Ecopreneur Rumah Zakat ini bernama Fitriani dan akrab dipanggil buk Fitri. Ia lahir di Sumatra Barat sekitar 43 tahun yang lalu tepatnya 19 agustus 1970, dan tinggal di Jl. Yos Sudarso, Kel. Meranti Pandak, Kec. Rumbai Pesisir. Pada awalnya sebelum bergabung menjadi warga binaan Rumah Zakat, buk Fitri telah memiliki usaha peyek kacang yang sampai hari ini masih dijalaninya. Hal ini bemula ketika buk Fitriani yang memiliki resep keluarga untuk membuat peyek kacang dari daerah asalnya Sumatra Barat, kemudian ia pun mencoba membuat peyek kacang untuk pesanan saja, seperti untuk acara hajatan dan wirid ibu-ibu di sekitar rumahnya.
Respon konsumen ternyata sangat baik, maka ia mencoba mengaplikasikannya dengan membuat peyek kacang dengan modal seadanya. Ia pun dan suaminya mencoba membangun usahanya ini dari nol. Buk Fitri memiliki satu orang suami serta empat orang anak. Suaminya bernama Ramli yang akrab dipanggii pak Ramli. Pak Ramli sehari-harinya bekerja sebagai buruh bangunan, dan terkadang ia berbagi tugas dengan buk Fitri untuk mengantar pesanan dan memasarkan peyek ke warung-warung baru maupun yang telah menjadi langganannya. Sedangkan anak dari buk Fitri yang paling tua telah bekerja dan tiga orang lagi masih sekolah mulai dari SMK, SMP dan Madrasah. Tentu semuanya membutuhkan banyak biaya untuk dana pendidikan.
Dalam merintis bisnisnya ini beragam masalah dihadapi buk Fitri, untungnya ia mempunyai suami yang selalu berada disampingnya untuk memberikan motivasi ketika usaha mereka mengalami pasang surut. Hal inilah yang membuat semangat buk Fitri untuk terus berusaha, walaupun terkadang terasa berat, namun itu menjadikan keluarganya sebagai penyemangat. Dilihat ditahun-tahun awal usahanya kurangnya modal, masih menjadi tantangan utama yang harus dihadapinya, mengenai masih sedikitnya pelanggan. Namun menurutnya masih dalam taraf yang wajar.
Ia sempat mengalami banyak kerugian, karena banyak pembeli yang menjadi konsumen rumah makan tempat buk Fitri menitipkan dagangannya. Tetapi ternyata mereka tidak membayar, selain itu ternyata banyaknya sisa dari peyeknya yang tidak laku terjual. Usaha peyek kacang yang telah lama digeluti buk Fitri ini dalam perkembangannya mengalami pasang surut. Namun hal ini tidak mempengaruhi buk Fitri dalam menjalankan usahanya, peyek kacang yang dijual Rp1.000/buah ini kini telah banyak memiliki langganan tetap, dan usahanya ini kini dapat mendatangkan omset bagi buk Fitri sekitar Rp1.000.000 hingga Rp1.200.000/bulan. Sekarang usaha buk Fitri terus meningkat dan suaminya pun terus membantu usahanya ini, untuk info pemesanan peyeknya dapat menghubungi: Hp. 0823 8189 2993.***
Newsroom/Syahrir Afandi
Pekanbaru