[:ID]REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG–Salah satu tonggak bersejarah dalam membangun peradaban zakat di Indonesia tengah berlangsung di Surabaya, Jawa Timur. Yaitu Konferensi Zakat Nasional (KZN).
Rangkaian acara Konferensi yang digelar di hotel News, Surabaya ini, dimulai hariSenin (06/02) hingga Selasa (07/02). Kegiatan tersebut dimulai dengan agenda Karantina Asesor Kompetensi. “Secara keseluruhan, KZN 2017 ini akan meliputi agenda-agenda besar berikut,” tandas Ketua Forum Zakat, Nur Efendi dalam siaran pers yang diterima Republika, Senin (06/02).
Agenda KZN menurut Efendi antara lain pertemuan asesor kompetensi amil zakat. “Pertemuan ini merupakan forum tertutup khusus untuk 22 Asesor Kompetensi yang telah mendapatkan sertifikat dari BNSP. Targetnya adalah menetapkan draft rumusan skema Kompetensi dan SKKNI Amil Zakat untuk diajukan ke Pemerintah. Sehingga segera bisa digunakan sebagai standar untuk sertifikasi Kompetensi Amil Zakat,” paparnya.
Aspek strategis dari Pertemuan ini, bahwa profesi Amil Zakat akan masuk ke dalam sistem pengakuan kompetensi profesional secara Nasional. Sehingga tidak ada kedudukan LAZ yang lebih tinggi dari LAZ lainnya, semua akan diukur berdasarkan penguasaan standar kompetensi individunya.
Dikatakan Efendi, yang juga CEO RZ, bahwa agenda penting lainnya adalah High Level Meeting HRD Conference. Yaitu pertemuan para pengambil kebijakan HRD dari seluruh LAZNAS dan LAZ dari Jatim. Di pertemuan ini akan dipaparkan perkembangan sistem kompetensi Amil Zakat dan bagaimana grand design-nya mendatang.
“Hal ini menjadi masukan yang sangat strategis bagi setiap pimpinan LAZ agar segera menciptakan kebijakan yang sinergi/menyesuaikan dengan perkembangan tersebut,” kata Efendi. Pertemuan ini juga bisa menjadi ajang perluasan horison/pengayaan bagi pimpinan LAZ dan bidang HRD-nya agar memahami bagaimana pengelolaan amil zakat yang ideal dalam lingkup organisasi LAZ. Karena akan berimplikasi kepada sistem penggajian, pengukuran kinerja, dst.
Juga ada agenda Pembukaan Rapat Kerja Nasional FOZ. Ini akan berlangsung di Hotel Oval, Surabaya pada (08/02). “Ini merupakan acara gebyar yang akan dihadiri dan dibuka oleh Gubernur Jawa Timur, Direktur Zakat Kemenag RI, Ketua BAZNAS, Ketua Forum Zakat dan Tokoh-tokoh Nasional serta pimpinan2 LAZ, dengan rangkaian hiburan dan Talkshow,” ungkap Efendi. Pada kesempatan ini pula akan ada launching “Syarikat Amil Indonesia”. Yakni semacam serikat pekerja khusus untuk para amil zakat di Indonesia.
“Dengan demikian akan kita temukan tiga pilar utama dalam desain pembangunan Profesionalisme Amil Zakat. Yaitu, Sekolah Amil, Sertifikasi Kompetensi Amil Zakat serta Syarikat Amil Indonesia,” kata Efendi. Rakernas FOZ merupakan acara khusus bagi pengurus FOZ untuk merumuskan program kerja tahunan yang selaras dengan kebutuhan strategis kita tahun ini.
Sumber: http://www.republika.co.id/berita/nasional/umum/17/02/06/okxygp352-profesionalisme-amil-membangun-sinergi-untuk-indonesia[:en]REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG – One of milestone in building a civilization of zakah in Indonesia was being held in Surabaya, East Java, which is Konferensi Zakat Nasional (KZN) or Zakah National Conference.
The event was held at the News hotel, Surabaya, starting from Monday (06/02) until Tuesday (02/07). The activities began with the Quarantine of Competency Assessor. “Overall, KZN in 2017 will include the following major agendas,” said Chairman of the Forum Zakat, Nur Efendi in a press release received by Republika on Monday (06/02).
KZN agenda according to Efendi, included the meeting of Amil Zakah competency assessors. “This meeting is a closed forum only for 22 Competency Assessor who has received a certificate from BNSP. The target is to establish the draft formulation of competence schemes and SKKNI Amil Zakah to be submitted to the Government. So that soon, it can be used as a standard for competency certification of Amil Zakat,” he explained.
Strategic aspect of this meeting is the profession of Amil Zakah will be included into the recognition system of professional competence nationally. So all LAZ (Lembaga Amil Zakat) will be equalized, all will be measured based on the mastery of individual competency standards.
Efendi, who is also CEO RZ, said that another important agenda is the High Level Meeting HRD Conference, that was the meeting of HRD policy makers from across LAZNAS and LAZ from East Java. At thus meeting will be also presented the competency system development of Amil Zakah and how its upcoming grand design.
“It is becoming a very strategic input to every director of LAZ to immediately create a policy synergies or adjust to these developments,” said Efendi. This meeting can also be an expansion of the horizon of enrichment for LAZ leadership and its field of HRD in order to understand how the management of zakah which is ideal within the scope of the LAZ organization. Because it will have implications to the payroll system, performance measurement, and so on.
There was also there an Opening agenda of the National Working Meeting of FOZ (Forum Organisasi Zakat). It will take place at Hotel Oval, Surabaya on (08/02). “It’s a high-profile event that will be attended and opened by the Governor of East Java, Director of Zakat MORA RI, BAZNAS Chairman, Chairman of the Forum Zakat and national figures and leaders of LAZ, with entertainment and talk show circuit,” said Efendi. On this occasion there will be launching of “Amil Syarikat Indonesia”. Which is a kind of trade unions for Amil zakah in Indonesia.
“Thus we will find three main pillars in the design of the development Amil Zakah Professionalism. Namely, School of Amil, Competency Certification and Syarikat Amil Zakat Indonesia,” said Efendi. Rakernas FOZ is a special event for the board to formulate annual work program that is consistent with our strategic needs this year.
Source: http://www.republika.co.id/berita/nasional/umum/17/02/06/okxygp352-profesionalisme-amil-membangun-sinergi-untuk-indonesia[:]