BANJARNEGARA. Kelompok Tani Hutan “Ijo Royo-royo” binaan RZ ICD Prigi Kecamatan Sigaluh Kabupaten Banjarnegara yang dipimpin oleh Bapak Kisam Abdulloh mewakili kabupaten Banjarnegara mengikuti Lomba Kelompok Tani Hutan Rakyat Tingkat Propinsi Jawa Tengah.
Kelompok Tani Hutan “Ijo Royo-royo” memiliki 45 anggota aktif dan 655 anggota di sub kelompok di Desa Prigi mampu menyisihkan 64 kelompok tani hutan dari 20 kecamatan se-Kabupaten Banjarnegara tahun 2015.
Di tingkat propinsi, Kelompok Tani Hutan ini harus bersaing dengan 27 kelompok tani hutan dari 20 kabupaten/kota di Jawa Tengah. Kelompok Tani Hutan “Ijo Royo-royo” secara struktur memiliki unit pembibitan, unit penjualan hasil hutan, dan unit Hasil Hutan Bukan Kayu (HHBK).
Sejak tahun 2014 setelah penetapan Desa Prigi sebagai ICD RZ, Kelompok Tani Hutan “Ijo Royo-royo” menjadi binaan Relawan Inspirasi RZ khususnya didalam pendampingan unit Hasil Hutan Bukan Kayu (HHBK) seperti pendampingan dan pembinaan pengrajin olahan Opak De Plok, pengrajin gula kelapa, dan pengrajin olahan Pisang Taro.
Sedangkan potensi yang ada namun belum teroptimalisasi seperti peternakan lebah madu, kerajinan dari bambu seperti topi dan kuda kepang, budidaya jamur tiram dari limbah kayu (grajen), dan peternakan kambing gembel.
Kelompok Tani Hutan “Ijo Royo-royo” sendiri memiliki beberapa program, seperti Program Penghijauan yaitu program Kanan Kiri Sungai berupa penanaman tanaman kaliandra, tanaman aren dan tanaman bambu. Juga program penanaman di turus jalan dan Program perlindungan satwa yaitu pelarangan penangkapan satwa yang dilindungi pemerintah khususnya hewan excotis/khas lokal di Desa Prigi seperti landak, trenggiling, burung dan elang.
Selain itu ada program perlindungan sumber mata air yaitu pelindungan tanaman resapan air. Selain itu masih ada 2 program yang lain yaitu program perlindungan kawasan sungai berupa pelarangan penangkapan ikan dengan peledak dan setrum listrik serta program pengembangan potensi yaitu program jasa lingkungan berupa kincir air pembangkit listrik dan pengembangan wisata alam curug bolong.
Untuk itu dengan mengikuti lomba ini diharapkan semakin menguatkan eksistensi Kelompok Tani Hutan “Ijo Royo-royo” serta mampu mengeksplorasi potensi yang ada di desa Prigi. Sehingga keberadaan Kelompok Tani Hutan “Ijo Royo-royo” tidak hanya berkutat pada pemanfaatan atau mengolah produk hasil hutan namun juga mampu mengembangkan dan memaksimalkan potensi–potensi yang ada di Desa Prigi.
Sinergi RZ dengan Kelompok Tani Hutan “Ijo Royo-royo” diharapkan mampu menjadikan masyarakat di Desa Prigi menjadi masyarakat berdaya dengan memaksimalkan potensi lokal yang ada, sehingga mampu memberikan solusi bagi permasalahan–permasalahan yang ada di masyarakat.***
Newsroom/Rico Ayatul Yuza
Banjarnegara