Gunungkidul (9/11/2024)_Permasalahan stunting masih menjadi pekerjaan tersendiri bagi pemerintah. Namun tanggung jawab sosial akan stunting bukan hanya menjadi tugas pemerintah semata tetapi juga membutuhkan kolaborasi banyak stakeholder yang bisa mengambil peran dalam mengatasi permasalahan tersebut. Bertempat di Aula kantor Pusat Layanan Haji dan Umroh Terpadu(PLHUT Kemenag Kabupaten Gunungkidul) Implementasi Kerja Kolaborasi Qurban for Stunting secara resmi dibuka oleh Plt Bupati Gunungkidul Bapak Heri Susanto, S. Kom., M. Si. didampingi oleh Kepala Kantor Kemenag Kabupaten Gunungkidul Bapak Mukotip S.Ag M.Pd.I. Dalam sambutanya Plt Bupati Gunungkidul memberikan apresiasi terhadap program ini, “Kolaborasi yang luar biasa ini perlu dipertahankan dan dilanjutkan, harus menyasar pada permasalahan yang ada di wilayah Kabupaten Gunungkidul” pungkasnya dalam menutup sambutan peresmian. Senada dengan Plt Bupati Gunungkidul, kepala Kemenag Kabupaten Gunungkidul juga mengungkapkan dukungannya selalu terhadap program optimalisasi Qurban ini sehingga bisa memberikan manfaat yang lebih panjang bagi kebutuhan penanganan stunting. Representative Rumah Zakat Daerah Istimewa Yogyakarta, Ibu Warnitis melengkapi apa yang disampaikan Bapak Kepala Kemenag, “Superqurban ini merupakan inovasi Rumah Zakat lebih dari 24 tahun yang lalu dan kami bersyukur ketika saat ini Superqurban bisa menjadi salah satu solusi atas permasalahan stunting yang ada di masyarakat”, pungkasnya dalam sesi diskusi pasca acara peresmian.
Melalui optimalisasi Qurban dari masyarakat, dapat dikelola dengan lebih efektif untuk kemanfaatan jangka panjang dan jangkauan yang lebih luas. Qurban menjadi momentum dalam memproduksi sumber protein hewani yang dibutuhkan bagi pertumbuhan. Program Superqurban yang mengolah daging qurban menjadi varian kornet dan rendang menjadi salah satu sumber protein hewani sepanjang tahun yang bisa dioptimalkan untuk mendukung kebutuhan protein hewani bagi masyarakat.
Melalui kolaborasi stakeholder dari pemerintah daerah yang dalam hal ini di inisiasi oleh Kantor Kementrian Agama Kabupaten Gunungkidul, BAZNAS, LAZ Rumah Zakat, Nahdatul Ulama, Muhamamdiyah, Muslimat, Aisyiyah, BSI Wonosari dan RSI Wonosari berkolaborasi menjalankan implementasi berupa penyaluran Superqurban untuk diperuntukan bagi keluarga resiko stunting. Rangkaian Kerja Kolaborasi ini terdiri dari edukasi kesehatan, pelatihan olahan makanan dari kornet dan rendang, serta pendampingan keluarga resiko stunting.
Newsroom
Amri Rusdiana