PINTU-PINTU MASUK SETAN KE DALAM HATI

oleh | Dec 30, 2014 | Inspirasi

1712839Allah Ta’ala berfirman, “(Iblis) menjawab, “Karena Engkau telah menyesatkan aku, pasti aku akan selalu menghalangi mereka dari jalan-Mu yang lurus, kemudian pasti aku akan mendatangi mereka dari depan, dari belakang, dari kanan dan dari kiri mereka. Dan Engkau tidak akan mendapati kebanyakan mereka bersyukur. ” (QS. Al-A’raaf: 16-17)

Allah Ta’ala juga berfirman, “(Setan itu) memberikan janji-janji kepada mereka dan membangkitkan angan-angan kosong pada mereka, padahal setan itu hanya menjanjikan tipuan belaka kepada mereka. Mereka (yang tertipu) itu tempatnya di neraka Jahanam dan mereka tidak akan mendapat tempat (lain untuk) lari darinya.” (QS. An-Nisaa`: 120-121).

Sumber pikiran yang mengajak kepada kebaikan dinamakan malaikat, sedangkan sumber pikiran yang mengajak kepada keburukan dinamakan setan.

Perasaan yang karenanya hati itu sigap untuk menerima ilham kebaikan dinamakan petunjuk, sedangkan perasaan yang karenanya hati itu sigap untuk menerima bisikan-bisikan setan dinamakan penyesatan dan kehinaan.

Hati itu bagaikan benteng, sedangkan setan berkeinginan untuk menerobos benteng tersebut dan memasukinya, hingga dia dapat mengendalikan dan menguasainya. Seseorang tidak akan mampu untuk menjaga benteng tersebut dari musuh itu, kecuali dengan menjaga pintu-pintu gerbang benteng, tempat-tempat masuknya, dan letak-letak keretakannya.

Di antara pintu-pintu setan yang besar antara lain:

Pertama, marah dan syahwat. Kemarahan adalah sesuatu yang dapat menyebabkan hilang akal. Apabila tentara akal itu menjadi lemah, maka tentara setan pun akan menyerang lalu merusak istana serta orang-orang yang ada di dalamnya. Kapan saja seseorang meluapkan kemarahan, maka setan akan mempermainkannya lalu dia meluapkan syahwatnya pada perkara-perkara yang membuat Allah murka.

Kedua, kedengkian dan ketamakan. Kapan saja seseorang tamak terhadap segala perkara, maka dia akan dibutakan oleh ketamakannya; dia akan dibuat tuli dari keimanan; dia akan tertahan dari ketaatan-ketaatan; dan dia dihiasi kekafiran, kefasikan, dan kedurhakaan.

Ketiga, terlalu berharap dengan manusia. Apabila harapan itu mengalahkan seseorang, maka setan akan menghiasainya dan membuatnya suka berpura-pura baik terhadap orang yang dia harapkan dengan berbagai macam riya (pamer) dan kepalsuan. Sehingga orang yang dia harapkan itu menjadi sesembahannya, dia pun terus-menerus memikirkan cara untuk mencintai dan menyayangi walaupun harus menjual agamanya.

Keempat, dirham, dinar, dan seluruh jenis harta benda seperti barang-barang dagangan, kendaran-kendaran, rumah dan tanah, dan lain sebagainya.

Segala sesuatu yang melebihi batas kebutuhan, maka itu adalah tempat tinggalnya setan. Karena sesungguhnya orang yang disertai oleh kekuatan setan, maka dia adalah orang yang kosong hatinya.

Kelima, tergesa-gesa di dalam mengambil keputusan dan meninggalkan sikap mencari kejelasan pada beberapa perkara, sehingga dia pun terjerumus pada perkara yang berakibat buruk.

Keenam, sikap bakhil dan takut akan kemiskinan, agar setan menghalangi seseorang untuk mengeluarkan sedekah, zakat, dan berbuat baik kepada para manusia, guna memper-banyak kejahatan-kejahatan dan pencurian-pencurian.

Ketujuh, adalah hobi menghiasi perabotan, pakaian, kendaraan, dan tempat tinggal.

Sesungguhnya apabila setan melihat hal tersebut telah menguasai hati manusia, dia akan betelur di dalamnya dan menetaskannya. Setan akan terus membujuknya untuk memegahkan rumah, menghiasinya, dan meluaskannya. Setan akan selalu membujuknya untuk menghiasi pakaian, kendaraan, dan tempat tinggal, juga memperbaharui bejana-bejana dan perabotan-perabotan.

Kedelapan, buruk sangka terhadap kaum muslimin. Setan membujuk seseorang agar menggunjing manusia hingga binasa. Seseorang tidak menunaikan haknya atau tidak memuliakannya. Dia melihatnya dengan mata meremehkan, dan dia melihat dirinya lebih baik daripadanya. Itu semua termasuk di antara perkara-perkara yang membinasakan.

Kesembilan, berlebihan di dalam mengeluarkan harta benda dengan keinginan duniawi, menyia-nyiakan waktu dengan kebatilan, menyia-nyiakan akal dengan ilmu-ilmu yang tidak bermanfaat, dan menyia-nyiakan kebaikan dengan mengumpulkan puing-puing kehidupan yang fana.

Kesepuluh, di antara pintu-pintu setan yang membinasakan adalah fanatik terhadap madzhab, kabilah, hawa nafsu, dan individu. Begitu juga, dengki terhadap saingan dan melihat mereka dengan mata menghinakan, merendahkan, dan meremehkan. Pintu itu termasuk di antara perkara-perkara yang dapat membinasakan ahli ibadah dan orang-orang fasik seluruhnya.

Para malaikat dan setan selalu silih berganti mendatangi hati dan mereka mengitari sekitar pintu-pintunya. Apabila malaikat berhasil masuk dari satu sisi, maka setan akan masuk dari sisi yang lainnya.

Semoga Allah Ta’ala melindungi kita dari godaan setan yang terkutuk. Amiin.

Sumber: fimadani.com

Perasaan kamu tentang artikel ini ?
+1
0
+1
0
+1
0
+1
0
+1
0
+1
0
+1
0