SUBANG. (22/04). Menjadi peternak muda adalah keputusan yang saat ini diambil Asep (23 Thn) dan Endi (20 thn), bermodalkan kecintaan serta tekad yang kuat kini selain tengah serius menggeluti dunia ternak domba secara profesional, kini keduanya mampu membangkitkan semangat dikalangan warga sekitar.
“Alhamdulillah warga di sini jadi ikutan semangat untuk beternak, sebelumnya, mereka lebih memelih bekerja atau bertani saja karena tidak ada ketertarikan di dunia beternak, melihat keduanya kini warga sini mau ikutan beternak juga,” ungkap Nana saat di temui saat mendampingi dikediaman Asep .
Berawal dari pengalaman Asep yang sebelumnya pernah bekerja di kantoran hingga akhirnya memutuskan berhenti karena mengikuti pelatihan menjadi wirausaha, membuat akhirnya ia membulatkan tekad untuk merintis beternak domba bersama kerabatnya yaitu Endi. Ia berharap kelak dengan memulai beternak ini ia bisa sukses.
“Saya berrmimpi desa cirelek Subang ini bisa jadi desa wisata domba yang warga-warganya beternak dan mengolah prodok olahan yang lengkap,” tutur Asep. Saat ini, RZ melalui MTN telah memberikan Asep Hamdani sebanyak 18 ekor serta Endi sebanyak 10 ekor, semoga ke depannya RZ bersama MTN mampu mencetak lebih banyak peternak muda masa depan Indonesia.***
Newsroom/Hartini
Subang
SUBANG. (22/4). Asep (23) and Endi (20) are two young persons who decided to become a professional grazier. Asep and Endi live in a small village in Subang named Cirelek Village.
Asep used to work as an officer in private company. However, he decided to become an entrepreneur since he participated in entrepreneurship training held by RZ.
In the beginning of 2015, finally he chose to farm sheep and invited his close friend Endi for collaboration. “I have a dream that someday Cirelek will be the center of animal husbandry,” Asep said.
“Alhamdulillah, many local people here also decide to follow their decision to become grazier. They have inspire local people here who used to choose to work as laborer or farm workers,” Nana, farmer mentor, said. ***
Newsroom/Hartini
Subang
