[:ID]PROBOLINGGO. “Setiap hari hewan qurban dicek kesehatannya. Cek kesehatan juga dilakukan saat ada petugas kandang yang lapor ada kambing yang sakit,” jelas drh. Dandy Narindra Prabowo (25th). “Kambing yang sakit akan kita pindahkan ke kandang isolasi untuk dirawat,” tambahnya.
Dokter muda lulusan Kedokteran Hewan UNAIR ini sudah setahun bertugas di peternakan yang menjadi pusat produksi Superqurban di Kecamatan Wonomerto, Kabupaten Probolinggo.
“Secara tinjauan medis, hewan yang baik untuk diqurbankan adalah hewan yang sehat, dan tentunya syarat qurbannya terpenuhi seperti umur, kelincahan, tidak sakit dan secara fisik normal, tidak ditemukan adanya kecacatan,” tuturnya.
Selama setahun mengurus kambing dan sapi di peternakan membuat drh. Dandy benar-benar memahami kondisi hewan di sana. Dengan cekatan dan apik, drh. Dandy mengecek dan memastikan bahwa semua hewan qurban sehat dan memenuhi syarat untuk diqurbankan.
“Tingkat kesulitan dalam pengecekan kesehatan antara sapi dan kambing itu sama saja, hanya secara teknis, pengecekan kambing lebih rumit karena jumlah yang banyak,” ungkap pria yang sejak kecil bercita-cita menjadi dokter ini.
Jika ada hewan yang mati di peternakan, drh. Dandy akan segera melakukan otopsi untuk mengetahui penyebab kematiannya.
“Kita akan memastikan apakah hewan meninggal karena sakit atau apa. Jika sakit, kita pastikan penyakitnya apa, apakah menular atau tidak. Jangan sampai hewan lainnya tertular. Setelah semuanya jelas, baru kita lakukan penguburan,” terangnya.
Newsroom/Ria Arianti
Probolinggo
[:en]PROBOLINGGO. “Every day the health condition of qurbany animals was checked, health checking were also done when there is a cage officer who reported there was a sick goat,” said drh Dandy Narindra Prabowo (25yo). “We will move the sick goat to the isolation cage to be treated,” he added.
This young doctor who graduated from Veterinary faculty of UNAIR has been working for a year at the farm that became the center of Superqurban production in Wonomerto Sub-district, Probolinggo District.
“In medical review, a good animal to sacrifice is a healthy animal, and of course the qurbany conditions are met such as age, agility, pain and not physically normal, there is no defect,” he said.
For a year taking care of goats and cows on the farm makes drh. Dandy really understands the condition of the animals there. Drh. Dandy was checking and making sure that all qurban animals are healthy and qualified to be sacrificed.
“The level of difficulty in health checks between cows and goats is the same, only technically, goat checking is more complicated because of the large number,” said the man who since childhood dreamt to become the doctor.
If there is any animal died on the farm, drh. Dandy will conduct an autopsy to determine the cause of his death soon.
“We will make sure whether the animal died of sickness or anything. If they sick, we make sure what the disease is, whether it is contagious or not. Do not let other animals get infected. Once everything is clear, we just do the burial,” he explained.
Newsroom / Ria Arianti
Probolinggo[:]