[:ID]Teringat sebuah cerita tentang seorang tukang bangunan yang telah bekerja puluhan tahun dan ingin pensiun.
Ketika ia pamit, kontraktor yang mempekerjakannya memintanya membuatkan sebuah rumah lagi. Si tukang yang sudah sangat ingin pensiun, tak begitu senang mendapat tugas terakhir ini. Maka, ia bekerja setengah hati.
Ia tak sungguh-sungguh memilih material maupun mengerjakan bagian-bagiannya. Pokoknya ia ingin segera selesai dan bebas tugas. Maka, rumah itu tak memiliki kualitas terbaik yang sebenarnya bisa ia berikan. Begitu rumah itu jadi, segera ia serahkan kuncinya kepada si kontraktor.
Namun, si kontraktor mengembalikannya lagi kepada si tukang, dengan ucapan, “Terimalah, rumah ini adalah hadiah untukmu dan keluargamu.” Betapa menyesal si tukang, sebab jika ia tahu rumah itu akan ia tempati, pasti ia membangunnya dengan cara yang sangat berbeda! Kehidupan yang kamu bangun tiap-tiap hari, ibarat rumah yang kelak akan kamu tinggali.
Maka bahan dan cara yang kamu pakai saat membangun, merupakan tanggung jawab dan pilihan pribadi kamu. Pertanyaannya, sudahkah kamu selalu memberi pemikiran terbaik, usaha terbaik, serta keputusan terbaik dan ikhlas selama kamu bekerja atau ketika membangun hidup ini, sehingga kamu mencapai tujuan yang dikehendaki Sang Pencipta ?
kamu tentu gak mau menyesal melihat hidupmu di akhir masa tua kelak, mari memulai di setiap awal tahun dengan melihat tujuan akhir disetiap akhir tahunnya.
Mari capai tujuan akhir kita dengan pengabdian terbaik setiap hari! HIDUP MENCAPAI TUJUAN TERBAIK KETIKA HATI MAU MEMPERSEMBAHKAN YANG TERBAIK..[:]