[:ID]SLEMAN. Seiring dengan berjalannya waktu, Kebun Gizi Jelita dan Kebun Gizi Rejosari binaan Fasilitator Desa Berdaya wilayah Jogotirto, Berbah, Sleman semakin berkembang. Di samping kuantitas tanaman yang bertambah, maka permasalahan yang dihadapi oleh kelompok pengelola pun semakin rumit.
Kamis, (08/06) fasilitator Desa Berdaya menggelar sarahsehan atau pertemuan di Kranggan I Jogotirto mengenai pengenalan jenis penyakit pada tanaman dan cara mengatasinya. Selain itu, para peserta pun diberikan materi tentang pembuatan pupuk organik. Dalam kegiatan tersebut menghadirkan penyuluh lapangan Budi Kuncoro, S.P dari Balai Penyuluhan Pertanian, Perikanan dan Kehutanan (BP3K). Ia juga seorang pakar hidroponik dan urban farming.
“Tadinya kami bingung bagaimana harus mengatasi sayur di kebun gizi yang kena ‘patek’ putih-putih dan beberapa sayur keriting. Mau memakai obat kimia tapi banyak resikonya. Alhamdulillah dengan pemberian materi ini kami jadi tau cara mengatasi penyakit pada tanaman dengan cara alami, “ujar Tutik, Ketua KWT Jelita.
Sarasehan yang dilakukan di bulan puasa tidak menyurutkan semangat anggota pengurus dua kebun gizi binaan Rumah Zakat tersebut yang berjumlah 25 orang. Setelah sesi tanya jawab, mereka pun langsung praktek membuat pupuk organik.
“Saya mencoba mengenalkan budidaya pertanian secara organik, karena keuntungannya bisa menekan biaya produksi. Selain itu juga dapat mempertahankan tingkat kesuburan dan daya dukung lahan. Trend hidup sehat di masyarakat pun semakin meningkat. Semoga pelan-pelan pengurus kebun gizi bisa menerapkannya,” ujar Budi Kuncoro, S.P
Newsroom/Dian Ekawati
Sleman [:]