SOLO. Ramadhan yang telah berlalu menyisakan cerita kemandirian dan indahnya bisa menolong sesama bagi Amin, Hendra, Adi, Ahmad Samsudin, dan Ahmad Bashoir yang merupakan anak-anak binaan Rumah Zakat Cabang Solo. Di tengah aktivitas sekolah dan PKL, lima sekawan pemenang Business Chalenge Kemah Juara 2010 Jateng-DIY ini melatih kemandiriannya dengan belajar berbisnis.
Hal ini berawal dari keprihatinan mereka terhadap Fikky Putri Amalia, salah satu anak binaan Rumah Zakat Cabang Solo yang menderita kelainan jantung. Putri yang telah yatim dan berasal dari keluarga yang kurang mampu, terpaksa menunda operasi jantungnya karena keterbatasan biaya. Berbekal semangat yang diakomodir oleh Rumah Zakat dan dukunga dari Agung Supriyadi, salah satu mentor Solo, mereka pun mencoba menggalang dana dengan berbisnis. “Kita latih mereka untuk belajar mandiri dengan berwirausaha. Ini juga follow up dari keberhasilan mereka saat Kemah Juara 2010,” ujar Agung.
Awal Agustus, mereka memulai dengan berbisnis jagung bakar di wilayah kampus UNS pada malam hari. “Pagi tetap sekolah, sore ada yang sebagian mengajar TPA, yang lain termasuk saya mempersiapkan jualan, malamnya kita bersama-sama jualan jagung bakar,” ujar Ahmad Bashoir mewakili teman-temannya. Dua minggu berjalan, omset jagung bakar mereka menurun, “Meski kurang laku, mereka tetap senang karena bisa dimakan bareng-bareng,” ujar Agung.
Tak mau menyerah, mereka berjualan buku, parfum non-alkohol, kopiah, kanebo lap pembersih dan beberapa obat herbal. Dengan komoditas ini, diharapkan kerugian mereka bisa dicegah karena barang yang dijual tidak akan basi. Dalam satu bulan, mereka berhasil meraih keuntungan sebesar Rp439.300 dan sepenuhnya diserahkan untuk Putri sebagai bentuk kepedulian dan kasih sayang mereka kepada sesama anak binaan Rumah Zakat. “Saya juga sadar bahwa perjuangan orang tua untuk membesarkan kita sampai di sini sangatlah sulit. Terima kasih atas pelajaran dan pengalaman di bulan Ramadhan yang berkesan ini,” ujar Adi.***
Newsroom/Muhammad Zahron
Solo