[:ID]SEMARANG. Hari ini (21/02), Dalam rangka memperingati Hari Peduli Sampah Nasional (HPSN), Bank Sampah Raflesia Binaan Rumah Zakat di Kelurahan Jomblang Semarang mengadakan pelatihan bersama olah kerajinan sampah. Kegiatan ini diikuti oleh pengurus bank sampah yang dipandu langsung oleh ibu Desak, ketua Bank Sampah Raflesia.
“Saya dapat banyak ilmu kerajinan sampah dari internet jadi saya ingin berbagi di Hari Peduli Sampah Nasional ini,” ujar Bu Desak.
Setelah mengajak masyarkat untuk pelatihan membuat kerajinan, kegiatan dilanjutkan dengan pemilahan dan penimbangan sampah. Usaha pengurus bank sampah Raflesia RW 1 Jomblang untuk menyadarkan warganya cukup mendapatkan respon yang baik. Hal itu terbukti dengan warganya yg sudah mulai sadar dengan sendirinya menyetor sampah ke bank sampah tanpa harus dijemput oleh pengurus. Tentu hal ini semakin meringankan kerja bank sampah.
“Alhamdulilah warga sudah aktif di Bank Sampah ini, sampai saat ini kami memiliki 116 nasabah aktif,” tambah bu Desak.
Keberhasilan sampah Raflesia RW 1 ini pun terbukti dengan omset 1 1 juta hingga 1,5jt per bulan dari rata-rata 700 kg sampah, selai itu Bank sampah Raflesia beberapa kali diikutkan oleh pemkot sebagai instrumen penilaian kebersihan lingkungan. Terakhir kali dari pihak Unilever bekerjasama dengan BLH kota Semarang memberikan peringkat Gold kepada bank sampah Raflesia, sebagai bank sampah yang sudah rapi administrasi.
“Kami juga sudah mulai masuk ke sekolah-sekolah untuk edukasi sampah dan sekaligus menawarkan kerjasama pengelolaan sampah” tutur bu Desak kepada Fasilitator Rumah Zakat.
Newsroom/ Lailatul Istikhomah
Semarang[:en]SEMARANG. Today (21/02), In order to commemorate National Trash Concern Day (HPSN), Raflesia Trash Bank under Rumah Zakat guidance in Jomblang Regency Semarang held a training about garbage craft. This activity was followed by member of trash bank and directly guided by Mrs. Desak, head of Raflesia Trash Bank.
“I get a lot of waste craft science from the internet so I want to share in this National Trash Concern Day,” said Mrs. Desak.
After inviting the community for craft training, the activities continued with sorting and weighing of garbage. The effort to manage Raflesia Trash Bank in Jomblang is sucessful to realize the people in managing the trash. This is evident with the citizens who have started to realize to deposit the garbage into the trash bank without having to be picked up by the board. Of course this is alleviating the work of the trash bank.
“Alhamdulilah residents have been active in this Trash Bank, until now we have 116 active customers,” added Mrs. Desak.
The success of Raflesia Trash Bank is also proven by the turnover of 1 million to 1.5 million per month from the average of 700 kg of garbage. Besides that the trash bank has been included by the city government as an environmental hygiene assessment instrument several times. The last time from the Unilever team in cooperation with BLH Semarang gave Gold rating to Raflesia rubbish bank, as a well-dumped garbage bank administration.
“We have also started entering schools to educate students about garbage and also offer cooperation of waste management” said Mrs. Desak to Facilitator Rumah Zakat.
Newsroom / Lailatul Istikhomah
Semarang[:]