SEMARANG. Hari Tanpa Tembakau Sedunia tidak hanya diperingati oleh mahasiswa dan aktivis kesehatan saja. Organisasi kemanusiaan pun ikut memeriahkannya. Salah satunya seperti yang dilakukan oleh Rumah Zakat cabang Semarang, Minggu (27/5) pagi.
Dengan melibatkan sekitar 50 orang yang terdiri dari relawan dan siswa-siswi SD Juara, mereka melakukan long march sambil membawa spanduk bertuliskan “Peringatan Hari Tanpa Tembakau Sedunia” mengelilingi Jalan Pahlawan dari depan gedung Citybank ke arah Simpanglima dan kembali ke tempat semula.
Sembari menyerukan orasi antimerekok, anak-anak asuh itu meramaikan suasana dengan tetabuhan alat musik yang dibawanya. “Ini jadi momentum kita, pesan moral, bahwa kita sebagai lembaga zakat juga punya empati dan kepedulian terhadap kondisi yang memprihatinkan, dalam hal ini merokok adalah suatu kebiasaan yang mungkin sulit untuk dihilangkan.
Melalui edukasi dan seruan ini kita mengingatkan mengenai kerugian dan bahaya merokok baik terhadap kesehatan juga ekonomi,” ujar Sri Suroto, Branch Manager Rumah Zakat cabang Semarang. Seperti dilansir oleh salah satu stasiun televisi swasta, lanjutnya, 40 persen perokok merupakan fakir miskin. “Sudah kondisinya mereka itu miskin, tetapi budaya hidup mereka merugikan baik secara pribadi maupun keluarga. Karena mau tidak mau yang seharusnya uang beli rokok itu untuk kesejahteraan keluarga akhirnya terkurangi karena kebiasaan kurang baik,” katanya prihatin. Selain aksi long march, serangkaian kegiatan lain juga digelar Rumah Zakat guna menarik perhatian warga sekitar, diantaranya pengecekan kesehatan gratis, foto bersama boneka Shaun the Sheep, dan penandatangan bersama sebagai bentuk dukungan warga terhadap aksi sosial tersebut.
“Kita juga siapkan snack sehat bagi mereka yang sudah mendukung penandatanganan itu, kita berikan suatu penghargaan walaupun itu mungkin tidak senilai, tapi itu wujud rasa terima kasih kami untuk meninggalkan rokok dengan makanan sehat,” pungkasnya.***
Newsroom/Ahadiyah Fitriyani
Semarang
Sumber http://halosemarang.com