Assalammualaikum wr.wb
Bagaimana caranya menghitung zakat penghasilan?
Terima kasih atas jawabannya
Reza Noverindra, Bengkalis
Jawaban:
Waalaikumsalam wr.wb.
Pak Reza yang dirahmati Allah, Perhitungan zakat penghasilan dapat dilakukan dengan dua cara sesuai dengan penentuan nisab zakat. Nishab zakat adalah ukuran atau batas terendah yang telah ditetapkan dalam syariat Islam yang menentukan seseorang wajib membayar zakat atas hartanya atau tidak. Orang yang hartanya telah mencapai atau melebihi nisab wajib mengeluarkan zakat dengan dasar firman Allah:
“Dan mereka bertanya kepadamu apa yang mereka nafkahkan. Katakanlah: ‘Yang lebih dari keperluan.’ Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepadamu supaya kamu berpikir.” (QS Al Baqarah: 219).
Nisab zakat penghasilan ada dua jenis:
Pertama, Apabila total penghasilan besih dalam setahun yang diterima (setelah dikurangi total hutang dan kewajiban) telah mencapai nisab (85 gr emas) dalam setahun. Maka, Bapak wajib mengeluarkan zakat sebesar 2,5% dari penghasilan bersih tahunan Bapak. Jika asumsi emas pergram Rp400.000,- maka nisab zakat harta adalah 85 x Rp400.000,- = Rp38.250.000,- pertahun. Apabila penghasilan bapak dikurangi total hutang dan kewajiban mencapai Rp38.250.000,- maka Bapak wajib berzakat. Dengan penghitungan ini, Bapak dapat menunaikan zakat pertahun.
Kedua, apabila zakat penghasilan ditunaikan perbulan, maka zakatnya wajib dikeluarkan sebesar 2.5% bila telah mencapai nisab (520 kg Beras) dari total penghasilan bersih yang diterima setiap bulannya. Jika asumsi harga beras perkilogram adalah Rp8000,- maka nisab zakat penghasilan adalah 520 x Rp8000 = Rp4.160.000 perbulan. Apabila penghasilan bersih perbulan Bapak mencapai Rp4.160.000 perbulan, maka Bapak wajib berzakat. Namun, apabila penghasilan Bapak perbulan atau pertahun tidak mencapai nisab, Bapak tidak wajib mengeluarkan zakat penghasilan. Untuk mendapatkan keberkahan harta, Bapak dapat berinfak sesuai dengan kemampuan.
Wallahua’lam.