Yaitu Allah Subhanahu wa Ta’ala menahan hamba-hamba-Nya di hadapan-Nya dan memperlihatkan pada mereka amal perbuatan yang telah mereka lakukan. Kemudian membalas mereka menurut kadar amal perbuatan mereka. Satu kebaikan dengan balasan sepuluh kali lipat hingga tujuh ratus kali lipat hingga kelipatan yang banyak, dan kejahatan dengan balasan seumpamanya.
Mengambil Catatan Amal
Setiap orang yang berada di mauqif diberikan kitab catatan amalnya. Di antara mereka ada yang diberikan kitabnya dengan tangan kanannya, dan mereka adalah orang-orang yang beruntung. Dan di antara mereka ada yang diberi kitabnya dengan tangan kiri dari belakang punggungnya, dan mereka adalah orang-orang yang celaka.
1. Firman Allah Subhanahu wa Ta’ala:
Hai manusia, sesungguhnya kamu telah bekerja sungguh-sungguh menuju Rabbmu, maka pasti kamu akan menemui-Nya. Adapun orang yang diberikan kitabnya dari sebelah kanannya, maka ia akan diperiksa dengan pemeriksaan yang mudah, dan dia akan kembali kepada kaumnya (yang sama-sama beriman) dengan gembira. Adapun orang yang diberikan kitabnya dari belakang, *maka dia akan berteriak: “Celakalah aku”. Dan dia akan masuk ke dalam api yang menyala-nyala (neraka). (QS. Al-Insyiqaaq: 6-12).
2. Firman Allah Subhanahu wa Ta’ala:
Adapun orang-orang yang diberikan kepadanya dari sebelah kirinya, maka dia berkata: “Wahai alangkah baiknya kiranya tidak diberikan kepadaku kitabku (ini). Dan aku tidak mengetahui apa hisab terhadap diriku, Wahai kiranya kematian itulah yang menyelesaikan segala sesuatu, (QS. Al-Haaqqah: 25-27).
Meletakkan Timbangan
Diletakkan timbangan pada hari kiamat untuk menghisab semua makhluk. Manusia maju satu persatu untuk dihisab. Lalu Rabb mereka menghisab mereka dan bertanya kepada mereka tentang amal perbuatan mereka. Apabila hisab telah sempurna, sesudahnya adalah timbangan amal perbuatan.
1. Firman Allah Subhanahu wa Ta’ala:
Kami akan memasang timbangan yang tepat pada hari kiamat, maka tidaklah dirugikan seseorang barang sedikitpun. Dan jika (amalan itu) hanya seberat biji sawipun pasti kami mendatangkan (pahala)nya. Dan cukuplah Kami sebagai Pembuat perhitungan. (QS. Al-Anbiyaa: 47).
2. Dan firman Allah Subhanahu wa Ta’ala:
Dan adapun orang-orang yang berat timbangan (kebaikan)nya, maka dia berada dalam kehidupan yang memuaskan. dan adapun orang-orang yang ringan timbangan (kebaikan)nya, maka tempat kembalinya adalah Neraka Hawiyah. Dan tahukah kamu apakah neraka Hawiyah itu (yaitu) api yang sangat panas. (QS. Al-Qaari’ah: 6-11).
3. Ibnu Umar r.a berkata bahwa ‘Saya mendengar Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda: “Orang beriman didekatkan dari Rabb-nya pada hari kiamat sehingga Dia Subhanahu wa Ta’ala meletakkan atasnya perlindungan-Nya, lalu mengikrarkan kepadanya dosa-dosanya. Dia Subhanahu wa Ta’ala bertanya: ‘Apakah kamu mengetahuinya?’ Ia menjawab: ‘Benar, wahai Rabb, aku mengetahuinya.’ Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman: ‘Sesungguhnya Aku telah menutupinya semasa di dunia dan sungguh Aku mengampuninya untukmu pada hari ini.’ Lalu diberilah catatan amal kebaikannya. Adapun orang-orang kafir dan orang-orang munafik, maka Allah Subhanahu wa Ta’ala menyeru mereka di hadapan semua makhluk, mereka adalah orang-orang yang berdusta kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala.’ (Muttafaqun ‘alaih).
Sumber: fimadani.com
By: Imam Mohamed Baianonie, 1988
The most important events that will happen on the Day of Judgement are when we will be held accountable for our deeds and when we will be questioned by our Lord Allah (S.W.T.). There are many Quranic verses and ahadith that tell us about these events so that the believers will prepare themselves for the most important, final test. They can prepare for this test with their strong faiths and with their righteous deeds.
Allah (S.W.T.) says what could be translated as, “Draws near for mankind their reckoning, while they turn away in heedlessness.” ( Surat Al-‘Anbia’, Verse 1)
Also, He says what could be translated as, “Verily, to Us will be their return: -Then verily, for Us will be their Reckoning.” ( Surat Al-Ghashiah, Verses 25 and 26)
And He says what could be translated as, “Then surely, We shall question those (people) to whom it (the book) was sent and verily, We shall question the Messengers.” ( Surat Al-A’raf, Verses 6 and 7)
These verses and other ahadeeth that will be mentioned, state one of the events that will happen on the Judgement Day. What will happen on this day is called, “Al-Hisaab ” which is when Allah (S.W.T.) will ask every person what they have done in their lives.
There will be two different ways that Allah will hold people accountable for their deeds.
In the first way, Allah will quickly and easily skim through the people’s deeds, and will allow them to enter paradise safely. Those who believe strongly with sincerity will enter paradise in this manner.
In the second way, Allah will discuss the people’s deeds in depth and in detail, and will hold them accountable for each evil act they committed. Then Allah will send them away to the Hell Fire. These are the disbelievers, hypocrites, those who are weak in their faith, or those who are not sincere will enter the Hell Fire in this manner.
Allah (S.W.T.) describes that Day in what could be translated as, “On the Day when every person will be confronted with all the good he has done, and all the evil he has done, he will wish that there were a great distance between him and his evil.” ( Surat Al-Imran, Verse 30)
Anyone who is questioned in depth and in detail will surely be tortured:
Imams Bukhari and Muslim reported that Ai’sha (R.A.) said that the prophet Muhammad (S.A.W.) said: “Destroyed is the one who has his account settled on the Day of Resurrection” , Ai’sha said: “O messenger of Allah, didn’t Allah say “Then he who is given his records in his right hand soon will his account be taken by easy reckoning” ( Surat Al-Inshiqaq, Verses 7 and 8) The prophet (S.A.W.) replied: “This is the skimming through the deeds; and destroyed is the one who has his account settled on the Day of Judgment.”
The good believer will have an easy reckoning and Allah (S.W.T.) will cover up his sins after He reminds him about them. Then he will forgive him from his sins, and allow him to enter paradise.
This is concluded from a hadith reported by Imams Buhkari and Muslim in which the prophet (S.A.W.) said: “Allah will bring the believer very close and privately and ask him “Do you know this sin? Do you know that sin? The believers reply will be, “Yes Oh Lord,” until he is reminded about all of his sins, and he thinks he will perish. Then Allah will say “I covered up your sins during your life, and I will forgive your sins today. Then he will be given his book of good deeds. But the unbelievers and hypocrites will be asked about their deeds loudly in front of the creatures. “These are the ones who lied against their Lord!” No doubt! The curse of Allah is on the ” Dhalimun ” (polytheists, wrongdoers, oppressors, etc.)! ” ( Surat Huud, Verse 18)
Pengertian Hisab
Yaitu Allah Subhanahu wa Ta’ala menahan hamba-hamba-Nya di hadapan-Nya dan memperlihatkan pada mereka amal perbuatan yang telah mereka lakukan. Kemudian membalas mereka menurut kadar amal perbuatan mereka. Satu kebaikan dengan balasan sepuluh kali lipat hingga tujuh ratus kali lipat hingga kelipatan yang banyak, dan kejahatan dengan balasan seumpamanya.
Mengambil Catatan Amal
Setiap orang yang berada di mauqif diberikan kitab catatan amalnya. Di antara mereka ada yang diberikan kitabnya dengan tangan kanannya, dan mereka adalah orang-orang yang beruntung. Dan di antara mereka ada yang diberi kitabnya dengan tangan kiri dari belakang punggungnya, dan mereka adalah orang-orang yang celaka.
1. Firman Allah Subhanahu wa Ta’ala:
Hai manusia, sesungguhnya kamu telah bekerja sungguh-sungguh menuju Rabbmu, maka pasti kamu akan menemui-Nya. Adapun orang yang diberikan kitabnya dari sebelah kanannya, maka ia akan diperiksa dengan pemeriksaan yang mudah, dan dia akan kembali kepada kaumnya (yang sama-sama beriman) dengan gembira. Adapun orang yang diberikan kitabnya dari belakang, *maka dia akan berteriak: “Celakalah aku”. Dan dia akan masuk ke dalam api yang menyala-nyala (neraka). (QS. Al-Insyiqaaq: 6-12).
2. Firman Allah Subhanahu wa Ta’ala:
Adapun orang-orang yang diberikan kepadanya dari sebelah kirinya, maka dia berkata: “Wahai alangkah baiknya kiranya tidak diberikan kepadaku kitabku (ini). Dan aku tidak mengetahui apa hisab terhadap diriku, Wahai kiranya kematian itulah yang menyelesaikan segala sesuatu, (QS. Al-Haaqqah: 25-27).
Meletakkan Timbangan
Diletakkan timbangan pada hari kiamat untuk menghisab semua makhluk. Manusia maju satu persatu untuk dihisab. Lalu Rabb mereka menghisab mereka dan bertanya kepada mereka tentang amal perbuatan mereka. Apabila hisab telah sempurna, sesudahnya adalah timbangan amal perbuatan.
1. Firman Allah Subhanahu wa Ta’ala:
Kami akan memasang timbangan yang tepat pada hari kiamat, maka tidaklah dirugikan seseorang barang sedikitpun. Dan jika (amalan itu) hanya seberat biji sawipun pasti kami mendatangkan (pahala)nya. Dan cukuplah Kami sebagai Pembuat perhitungan. (QS. Al-Anbiyaa: 47).
2. Dan firman Allah Subhanahu wa Ta’ala:
Dan adapun orang-orang yang berat timbangan (kebaikan)nya, maka dia berada dalam kehidupan yang memuaskan. dan adapun orang-orang yang ringan timbangan (kebaikan)nya, maka tempat kembalinya adalah Neraka Hawiyah. Dan tahukah kamu apakah neraka Hawiyah itu (yaitu) api yang sangat panas. (QS. Al-Qaari’ah: 6-11).
3. Ibnu Umar r.a berkata bahwa ‘Saya mendengar Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda: “Orang beriman didekatkan dari Rabb-nya pada hari kiamat sehingga Dia Subhanahu wa Ta’ala meletakkan atasnya perlindungan-Nya, lalu mengikrarkan kepadanya dosa-dosanya. Dia Subhanahu wa Ta’ala bertanya: ‘Apakah kamu mengetahuinya?’ Ia menjawab: ‘Benar, wahai Rabb, aku mengetahuinya.’ Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman: ‘Sesungguhnya Aku telah menutupinya semasa di dunia dan sungguh Aku mengampuninya untukmu pada hari ini.’ Lalu diberilah catatan amal kebaikannya. Adapun orang-orang kafir dan orang-orang munafik, maka Allah Subhanahu wa Ta’ala menyeru mereka di hadapan semua makhluk, mereka adalah orang-orang yang berdusta kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala.’ (Muttafaqun ‘alaih).
Sumber: fimadani.com