YOGYAKARTA. Bencana Merapi yang terjadi beberap pekan yang lalu membawa kisah tersendiri bagi member Rumah Zakat. Akibat bencana ini ada beberapa member yang merasakan kelumpuhan perekonomian. Salah satunya adalah Tjahyono yang terpaksa menghentikan sementara produksi sari Kurmadunya. Menurutnya banyak para pedagang yang mengeluh, ini karena penjualannya turun drastis akibat sepi pembeli.
Begitu juga Mediyono, Bapak dengan dua putri ini, sehari-hari bekerja menjajakkan dagangannya. Bersama sang istri ia berjualan nasi, bubur, jajanan pasar dan sayur mayur. Omset dari penjualan ini bisa mencapai Rp 450.000 perharinya. Namun, akibat bencana Merapi, mereka harus berhenti berdagang dalam beberapa lama.
Sekitar sebulan sudah bencana ini melanda sebagian wilayah Yogyakarta dan Jawa Tengah. Di wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta, khususnya di Kota Yogyakarta, dampak bencana Gunung Merapi ini berangsur-angsur pulih. Roda perekonomian kembali normal, begitu juga dengan member Rumah Zakat yang sudah dapat menjalankan aktifitas usahanya masing-masing.***
Zaenal Abidin
Yogyakarta