[:ID]PERBINCANGAN DALAM AL QURAN[:en]TALKS IN AL QURAN[:]

oleh | May 3, 2018 | Inspirasi

[:ID]Manusia tidak terlepas dari perbincangan atau obrolan antarsesama. Perbincangan di kedai, pos ronda, gang sempit, kantor, hingga di gedung mewah dan bertingkat. Perbincangan seakan menjadi kebutuhan pokok bagi manusia, baik secara langsung (bertemu secara fisik) maupun tidak langsung (seperti melalui media sosial).

Berkaitan dengan perbincangan, Allah SWT berfirman, “Tidak ada kebaikan pada kebanyakan bisikan mereka, kecuali bisikan-bisikan dari orang yang menyuruh (manusia) memberi sedekah, atau berbuat makruf, atau mengadakan perdamaian di antara manusia. Dan barang siapa yang berbuat demikian karena mencari keridhaan Allah, maka kelak Kami memberi kepadanya pahala yang besar.” (QS an-Nisa [4]: 114).

Ayat di atas menjelaskan, tidak ada sedikit pun kebaikan pada apa yang dibisik-bisikkan, dibicarakan, dan diperbincangkan. Segala bentuk perbincangan tidak membawa manfaat, hanya akan menghabiskan umur. Waspadalah! Maka itu, Alquran memberikan pengecualian terhadap perbincangan yang diperbolehkan, karena hal itu memberikan banyak manfaat bagi kehidupan.

Pertama, perbincangan menyuruh untuk bersedekah. Perbincangan saling mengingatkan untuk memberikan sedekah atau berbagi kepada yang membutuhkan. Hal ini sangat bermanfaat untuk membantu dan meringankan beban hidup orang lain. Sedekah bisa berupa harta, ilmu, atau apa saja yang mendatangkan manfaat.

Dalam hal ini, Allah SWT berfirman, “Kamu sekalikali tidak sampai kepada kebajikan (yang sempurna), sebelum kamu menafkahkan (menginfakkan) sebagian harta yang kamu cintai. Dan apa saja yang kamu nafkahkan maka sesungguhnya Allah mengetahuinya.” (QS Ali Imran [3]: 92).

Kedua, perbincangan mengajak kepada berbuat makruf. Yaitu, mengajak kepada segala bentuk kebaikan, ketaatan, dan segala apa yang diketahui kebaikannya menurut syariat dan akal serta memberikan manfaat bagi kehidupan manusia. Dalam hal ini, Nabi SAW bersabda, “Setiap kebaikan adalah sedekah.” (HR Bukhari).

Ketiga, perbincangan mengadakan perdamaian antarsesama. Yaitu, mengajak kepada persatuan dan kesatuan dalam kehidupan. Perdamaian tidak akan terjadi kecuali ke dua belah pihak yang berselisih dan bermusuhan mau berdamai. Pertentangan hanya akan mengakibatkan kemudharatan, perpecahan, dan kehancuran di tengah umat manusia. Oleh karena itu, syariat menyuruh berdamai jika terjadi perselisihan.

Dan, “Sesungguhnya orang-orang Mukmin itu bersaudara, karena itu damaikanlah antara kedua saudaramu (yang berselisih) dan bertakwalah kepada Allah agar kamu mendapat rahmat.” (QS al-Hujurat [49]: 10).

Semoga Allah membimbing kita, kaum Muslimin, agar terhindar dari perbincangan yang tidak bermanfaat, baik perbincangan secara langsung (bertemu secara fisik) maupun tidak langsung (melalui media sosial), dan hanya melakukan perbincangan yang mendatangkan manfaat dan maslahat bagi kehidupan. Amin.

Sumber : republika.co.id[:en]Humans are inseparable from conversations or chatter between people. The conversation in the shop, patrol post, narrow alley, office, up to the luxury building and storied. The conversation seems to be a basic necessity for humans, either directly (met physically) or indirectly (as through social media).

In connection with the conversation, Allah says, “There is no good in most of their whispers, except the whisperings of those who order (human) to give alms, or do makruf, or make peace among human beings. And whosoever does so by seeking the pleasure of Allah, We shall give him a great reward. “(Surat an-Nisa [4]: ​​114).

The verse above explains, there is nothing in the whisper of what is whispered, talked about, and talked about. Any form of conversation does not bring benefits, it will only waste time. Beware! Thus, the Qur’an provides exceptions to allowable conversations, because it provides many benefits to life.

First, the conversation told to give charity. Discuss each other to give alms or share to the needy. It is very useful to help and lighten the burden of life of others. Alms can be a treasure, a science, or anything that brings benefits.

In this case, Allah (swt) said, “You are not until the virtue (perfect), before you spend some of your loved ones. And whatever you spend then Allah will know it. “(Surah Ali Imran [3]: 92).

Second, the conversation invites to do kindness. That is, invites to all forms of kindness, obedience, and all what is known good according to the Shari’a and reason and provide benefits for human life. In this case, the Prophet (s) said, “Every good is charity” (Bukhari).

Third, talks to hold peace together. That is, invites to unity in life. Peace will not happen except both disputing and hostile parties willing to make peace. Conflict will only cause harm, division, and destruction in the midst of humanity. Therefore, the Shari’a should make peace if a dispute arises.

And, “Verily the believers are brothers, therefore reconcile between your two brothers (in dispute) and fear Allah to have mercy.” (Surat al-Hujurat [49]: 10).

May Allah guide us, the Muslims, to avoid unhelpful conversations, both direct (physical) and indirect (via social media) conversations, and just doing conversations that bring benefits and benefits to life. Amen.

Source : republika.co.id[:]

Perasaan kamu tentang artikel ini ?
+1
0
+1
0
+1
0
+1
0
+1
0
+1
0
+1
0