BANDUNG. SD Juara sebagai salah satu sekolah binaan RZ (Rumah Zakat), yang telah banyak mencetak generasi juara dengan segudang prestasi, merayakan milad ke 7 pada Rabu (12/03). Tepatnya 10 Maret 2007merupakan hari bersejarah bagi SD Juara Bandung, yang menjadi pioneer sekolah juara di Indonesia.
Dalam acara miladnya kali ini pihak sekolah beserta para siswa juara menyelenggarakan sebuah acara dengan tema Juara Cinta Budaya. “Acara ini sebagai rasa syukur sekaligus pendidikan untuk pembentukan karakter siswa dalam kehidupan sehari-hari,” ungkap Tito Suhendar selaku Kepala Sekolah SD Juara Bandung.
Menurutnya budaya yang akan dibangun ada 2 hal, yang pertama adalah budaya anti korupsi kerja sama antara SD Juara Bandung bersama Komisi Pemberantasan Korupsi. Pihak sekolah berpendapat, gerakan ini merupakan gerakan menumbuhkan karakter budaya yang positif dari sejak dini seperti budaya tidak mencontek, jujur, sopan santun, mengakui kesalahan, cinta lingkungan, dll. “Harapannya semangat gerakan budaya ini dapat menular dan diduplikasi oleh sekolah-sekolah lain,” ungkap Sandri Justiana selaku Fungsional Pendidikan dan Pelayanan Masyarakat.
Karakter kedua adalah melestarikan budaya daerah yakni cinta budaya sunda, sebagai bentuk dukungan sekolah untuk menumbuhkan rasa cinta terhadap budaya sunda dan juga dukungan kepada pemerintah Kota Bandung. Sesuai perda Rebo Nyunda, para siswa dan guru SD Juara menggunakan bahasa sunda serta busana pangsi dan kebaya setiap hari Rabu.
Selain itu dalam acara ini dilaksanakan pula pemberian baju pangsi dan karembong sebanyak 148 buah dari donatur, yang diberikan secara simbolis oleh Heny Widiastuti selaku Chief Program Officer RZ kepada siswa dan siswi SD Juara.
“Tidak terasa usia SD Juara Bandung sudah diangka 7 tahun, kami sangat berterima kasih atas dukungan serta loyalitas para donatur RZ yang telah berkontribusi membangun bangsa ini melalui Sekolah Juara, semoga sekolah juara di seluruh Indonesia senantiasa bisa mencetak para generasi Juara untuk Indonesia di masa depan,” pungkas Heny Widiastuti.***
Newsroom/Nur Shyfa
Bandung