Sahabat, zakat merupakan salah satu dari lima rukun Islam yang memiliki peran penting dalam menjaga keseimbangan ekonomi dan sosial dalam masyarakat. Zakat adalah kewajiban yang harus ditunaikan oleh setiap muslim yang mampu, untuk membantu meringankan beban mereka yang kurang beruntung.
Dalam konteks ini, zakat menjadi instrumen yang sangat efektif dalam mengentaskan kemiskinan dan menciptakan keadilan sosial. Berikut ini adalah beberapa peran penting zakat dalam mengentaskan kemiskinan. Yuk disimak!
1. Zakat Mendistribusikan Kekayaan Secara Merata
Salah satu tujuan utama zakat adalah mendistribusikan kekayaan dari orang-orang yang mampu kepada mereka yang membutuhkan, sehingga tercipta keadilan sosial. Allah Swt. berfirman dalam Al-Qur’an:
“Ambillah zakat dari sebagian harta mereka, dengan zakat itu kamu membersihkan dan mensycikan mereka, dan berdoalah untuk mereka. Sesungguhnya doa kamu itu (menjadi) ketenteraman jiwa bagi mereka.” (Q.S. At-Taubah: 103).
Dengan adanya kewajiban zakat, harta tidak hanya berputar di kalangan orang kaya, melainkan juga sampai kepada yang kurang mampu. Para ulama, seperti Imam As-Suyuthi, menegaskan bahwa zakat adalah instrumen untuk mengurangi kesenjangan sosial dan memastikan kekayaan tidak terkonsentrasi hanya pada segelintir orang.
2. Zakat Memberdayakan Kaum Fakir dan Miskin
Zakat tidak hanya berperan sebagai bantuan langsung kepada kaum miskin, tetapi juga sebagai cara untuk memberdayakan mereka agar keluar dari lingkaran kemiskinan. Dalam zakat, ada istilah mustahik, yaitu mereka yang berhak menerima zakat, termasuk fakir dan miskin. Allah Swt. berfirman:
“Sesungguhnya zakat-zakat itu, hanyalah untuk orang-orang fakir, orang-orang miskin, pengurus-pengurus zakat, para mu’allaf yang dibujuk hatinya, untuk (memerdekakan) budak, orang-orang yang berhutang, untuk jalan Allah dan untuk mereka yang sedang dalam perjalanan, sebagai sesuatu ketetapan yang diwajibkan Allah. Dan Allah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana.” (Q.S. At-Taubah: 60).
Imam Al-Qurtubi dalam tafsirnya menegaskan bahwa zakat harus dikelola dengan baik sehingga tidak hanya menjadi bantuan konsumtif, tetapi juga produktif, seperti modal usaha untuk kaum miskin agar mereka dapat mandiri secara ekonomi.
Baca Juga: 5 Alasan Mengapa Harus Membayar Zakat
3. Zakat Mengurangi Ketergantungan pada Bantuan Jangka Panjang
Salah satu masalah dalam mengatasi kemiskinan adalah ketergantungan pada bantuan jangka panjang yang tidak menyelesaikan akar masalah. Zakat membantu mengurangi ketergantungan ini dengan memberikan bantuan yang bersifat temporer namun strategis, seperti modal usaha atau pendidikan yang dapat meningkatkan kapasitas ekonomi mustahik.
Dalam sebuah hadis, Rasulullah saw. bersabda:
“Orang yang memberikan zakat harta yang paling baik di antara hartanya, sesungguhnya akan mendatangkan keberkahan dalam hidupnya dan orang yang menerimanya pun akan memperoleh kebaikan.” (H.R. Bukhari).
Para ulama modern, seperti Syaikh Yusuf Al-Qaradawi, menekankan pentingnya distribusi zakat yang berkelanjutan untuk mendukung usaha-usaha produktif yang memungkinkan para penerima zakat untuk lepas dari ketergantungan.
4. Zakat Menghapus Sifat Kikir dan Menumbuhkan Kepedulian Sosial
Zakat berfungsi membersihkan hati dari sifat kikir dan tamak, serta menumbuhkan rasa empati terhadap sesama. Dengan menunaikan zakat, seorang muslim diajarkan untuk selalu peduli terhadap orang lain yang kurang mampu. Allah Swt. berfirman:
“Dan orang-orang yang dalam hartanya tersedia bagian tertentu, bagi orang (miskin) yang meminta dan orang yang tidak memiliki apa-apa (yang tidak mau meminta)” (Q.S. Al-Ma’arij: 24-25).
Ibn Katsir dalam tafsirnya menjelaskan bahwa ayat ini menunjukkan bahwa orang yang beriman menyadari adanya hak bagi fakir miskin dalam hartanya, yang harus diberikan sebagai zakat. Dengan ini, zakat mampu menumbuhkan solidaritas sosial yang kuat dalam masyarakat.
5. Mengurangi Kesenjangan Ekonomi
Peran zakat dalam mengentaskan kemiskinan juga tercermin dalam kemampuannya mengurangi kesenjangan ekonomi. Ketika zakat ditunaikan oleh orang-orang kaya, kekayaan mereka tidak hanya menumpuk, melainkan juga disalurkan kepada mereka yang membutuhkan. Rasulullah saw. bersabda:
“Tidaklah berkurang harta seseorang karena sedekah.” (H.R. Muslim).
Hadis ini menunjukkan bahwa harta yang dikeluarkan dalam bentuk zakat akan tetap membawa keberkahan bagi yang memberi, tanpa mengurangi hartanya secara hakiki. Sebaliknya, zakat mengurangi kesenjangan yang sering kali menjadi akar masalah sosial.
Baca Juga: Bagaimana Penetapan Zakat di Zaman Rasulullah?
6. Zakat Mendorong Tumbuhnya Ekonomi Umat
Zakat yang dikelola dengan baik dapat mendorong tumbuhnya ekonomi umat secara keseluruhan. Ketika kaum fakir miskin dibantu melalui zakat untuk memulai usaha atau memperbaiki taraf hidup, mereka akan menjadi lebih produktif dan bisa berkontribusi pada perekonomian.
Imam Malik dalam Muwaththa’ menyatakan bahwa zakat harus diberikan dengan tujuan untuk membantu orang miskin mencapai kemandirian, sehingga mereka bisa menjadi bagian dari solusi ekonomi, bukan sekadar penerima bantuan.
7. Zakat Mencegah Timbulnya Kemiskinan Struktural
Kemiskinan struktural sering kali terjadi karena ketimpangan ekonomi yang sudah mengakar dalam masyarakat. Zakat berperan sebagai mekanisme pencegah munculnya kemiskinan struktural tersebut. Dengan zakat, orang kaya tidak dibiarkan menumpuk kekayaan tanpa memperhatikan orang-orang yang berada di bawah garis kemiskinan. Allah Swt. berfirman:
“Supaya harta itu jangan hanya beredar di antara orang-orang kaya saja di antara kamu.” (Q.S. Al-Hasyr: 7).
Ayat ini menjadi dasar bagi para ulama untuk menegaskan bahwa Islam sangat mementingkan distribusi harta yang adil melalui mekanisme zakat, sehingga tidak terjadi ketimpangan yang ekstrem dalam masyarakat.
Sahabat, bila harta yang dimiliki telah mencapai nisab dan haul, maka setiap muslim telah wajib berzakat. Sahabat bisa menitipkan zakatnya melalui Rumah Zakat dengan mengikuti tautan berikut ini.