Sahabat, keikhlasan adalah fondasi utama dalam setiap amal yang kita lakukan. Sehingga rasa ikhlas merupakan sesuatu yang teramat penting dalam melakukan ibadah apapun. Dalam Al-Qur’an, Allah Swt. pun telah mengingatkan seputar ikhlas dalam beramal. Berikut ayatnya:
“Padahal mereka hanya diperintahkan untuk menyembah Allah dengan ikhlas menaati-Nya semata-mata karena (menjalankan) agama.” (Q.S. Al-Bayyinah: 5).
Ayat tersebut mengingatkan kepada kita bahwa Allah Swt. memerintahkan kita untuk menyembah Allah Swt. dengan ikhlas. Namun, menjaga keikhlasan memanglah bukanlah perkara mudah.
Setiap amal, sekecil apa pun, rentan disusupi oleh penyakit hati yang merusak pahala. Salah satu penyakit hati yang paling berbahaya adalah ujub, atau merasa bangga terhadap amal sendiri. Inilah penyakit yang bisa menggerogoti orang-orang yang ikhlas.
Bahaya Ujub bagi Orang yang Ikhlas
Sahabat, Imam Nawawi rahimahullah dalam kitab Ta’thir al-Anfas pernah mengingatkan:
“Ketahuilah, bahwasanya keikhlasan seringkali terserang oleh penyakit ujub. Barangsiapa yang ujub dengan amalnya, maka amalnya terhapus. Begitu pula orang yang menyombongkan diri dengan amalnya, maka amalnya pun menjadi terhapus.”
Penyakit ujub adalah kebanggaan terhadap amal kebaikan yang telah dilakukan, seolah-olah itu sepenuhnya hasil usaha diri sendiri. Penyakit ini sangat berbahaya karena dapat menghapus amal-amal baik yang telah susah payah dilakukan.
Tentu rugi sekali apabila amal kebaikan yang kita lakukan dengan sangat susah payah dan penuh pengorbanan yang tidak sedikit tiba-tiba sirna karena rasa ujub yang muncul selintas dalam hati.
Baca Juga: Bagaimana Zakat Memerdekakan Jiwa
Tanda-tanda Ujub
Agar kita tidak terjerat dalam penyakit ujub, oleh karena itu kita harus mengenali terlebih dahulu tanda-tanda penyakit hati ini. Berikut ulasannya!
1. Merasa Lebih Baik dari Orang Lain
Orang yang ujub sering memandang dirinya lebih baik dari orang lain karena amal yang ia lakukan. Ia lupa bahwa semua amal adalah karunia dari Allah Swt.
2. Mengharapkan Pujian
Dalam hati, ada harapan agar orang lain tahu dan memuji kebaikan yang telah dilakukan.
3. Mengabaikan Kekurangan Diri
Orang yang ujub cenderung lupa bahwa dirinya juga penuh kekurangan dan dosa.
Dampak Ujub
Sahabat, ketahuilah bahwa ujub tidak hanya bisa merusak keikhlasan, tetapi juga membahayakan kehidupan di akhirat kita nanti. Rasulullah saw. pernah bersabda:
“Ada tiga golongan manusia yang pertama kali diadili pada hari kiamat: seorang yang berjihad di jalan Allah, seorang yang belajar dan mengajarkan ilmu serta membaca Al-Qur’an, dan seorang yang bersedekah. Namun Allah berkata kepada mereka, ‘Kalian melakukan itu semua untuk dilihat manusia.’ Maka mereka semua dilemparkan ke neraka.” (H.R. Muslim).
Hadis tersebut mengingatkan kita bahwa amal yang tidak didasari keikhlasan akan sia-sia. Naudzubillah!
Cara Menghindari Ujub
Lantas, bagaimana caranya agar kita tidak terjerumus pada penyakit ujub? Berikut kiat-kiatnya!
1. Senantiasa Mengingat Allah Swt.
Yakini bahwa setiap amal adalah karunia dari Allah Swt. dan bukan hasil usaha kita semata.
2. Banyak Beristigfar
Rasulullah saw. yang maksum (dijaga dari dosa) sekalipun tidak pernah lepas dari istigfar. Kita yang penuh dosa tentu lebih membutuhkan ampunan-Nya. Jadi, perbanyaklah beristigfar.
3. Jangan Mengharap Pujian Manusia
Fokuslah pada rida Allah Swt., bukan penilaian manusia.
Sahabat, itulah pembahasan seputar penyakit ujub yang bisa menimpa orang yang ikhlas. Semoga kita bisa terhindar dari rasa ujub yang bisa membinasakan dan membuat kita merugi. Aamiin.
Baca Juga: Cara Menghitung Zakat Investasi
Akhir Tahun, Saatnya Berbagi melalui Zakat
Sahabat, di penghujung tahun ini, mari kita sempurnakan amal dengan berzakat. Zakat adalah salah satu bentuk ibadah yang mendidik hati untuk ikhlas, menjauhkan kita dari ujub, dan melatih diri untuk berbagi dengan sesama.
Salurkan zakat Sahabat melalui Rumah Zakat, lembaga terpercaya yang memastikan zakat Sahabat tepat sasaran dan membawa manfaat bagi mereka yang membutuhkan.
Klik di sini untuk mulai menunaikan zakat di akhir tahun ini. Mari berbagi dan jadikan zakat sebagai amal terbaik untuk bekal akhirat kita.