[:ID]PENUHI KEBUTUHAN AIR WARGA NGAGIK, PACITAN[:en]FULFILING WATER SUPPLY FOR NGAGIK RESIDENTS, PACITAN[:]

oleh | Sep 11, 2017 | News

[:ID]PACITAN. (10/09) Rumah Zakat kembali salurkan bantuan air bersih bagi masyarakat yang mengalami kekeringan di dusun Ngagik, Desa Bandar, Pacitan. Dusun Ngagik tepat berada di salah satu lereng pegunungan Pacitan.

Sebagian besar warga yang tinggal di dusun Ngagik merupakan korban longsor yang terjadi beberapa tahun lalu. ”

Sebagian besar warga sini dari pengungsian longsor di bawah sana, termasuk saya” Ujar Mbah Katinem salah satu warga Dusun Ngagik.

Sejak pagi (10/09), warga mulai berduyun – duyun datang membawa jirigen, ember dan wadah penampung air untuk memenuhi kebutuhan air mereka.

“Sumber kulai kering, ini sudah sekitar dua bulan ambil air dari tegalan, pagi-sore, sekitar 3 km jaraknya dari sini, dan lagi sumur yang itu sudah tinggal sedikit dan bau airnya” Lanjut Mbah Katinem sambil mengisi air ke dalam jirigen kecilnya.

“Airnya bersih, jernih dan segar, kami berterimakasih sekali sudah dibantu, saya terharu” Ujar Bu Sijum terlihat berkaca-kaca sambil memikul sendiri kedua ember putih besar yang berisi air dengan semangat.

Newsroom / Lailatul Istikhomah
Pacitan[:en]PACITAN. Rumah Zakat again distributed clean water supplies for people who experience drought in Ngagik Hamlet, Bandar Village, Pacitan. Ngagik Hamlet is located right on one of the slopes of Pacitan Mountain.

Most of the people who live in Ngagik village are the victims of landslide disaster that occurred several years ago. “Most of the people here from displacement of landslides down there, including me “Said Mbah Katinem, one of Ngagik Hamlet residents.

Since morning (10/09), people started flocking bringing jerry-can, buckets and water containers to meet their water needs.

“The source of water dried, it has been two months, we have to take water from Tegalan, every morning and evening, it is about 3 km away from here, and again that well do not give us much water anymore and the water is smelly” Continued Mbah Katinem while filling the water into small jerry-can.

“The water is clean, clear and fresh, we are very grateful to have assisted, I am touched” Said Sijum looks teary while carrying her large white bucket filled with water.

Newsroom / Lailatul Istikhomah
Pacitan[:]