SAMARINDA. Home produksi lumpia khas Semarang karya Penerima Manfaat Rumah Zakat Samarinda, Selasa (19/4) tengah berkembang dengan pesat terbukti dari growth penjualan dari hari ke hari yang terus meningkat. Produksi yang bertempat di Jl KH Wahid Hasyim, Gg. Wahyu Kelurahan Sempaja Utara ini telah mempekerjakan 4 orang.
Pemasaran yang dilakukan oleh Member Relationship Officer (MRO) bermula dari 30 item saja per hari kemudian berlanjut hingga 550 item/hari, kini ditingkat permintaan di pasar terus meningkat. Namun tim manajemen pemasaran membatasi untuk melakukan stabilisasi produksi dulu. Jenis produksi sementara makanan yang dijual adalah lumpia, tahu isi bakso, roti kroket dan arem-arem. Dengan mengambil segmentasi pasar mahasiswa dan pegawai kantor yang beraktivitas di pagi hari omset sementara lumpia khas Semarang telah mencapai di angka Rp700.000/hari. Lumpia khas Semarang sangat cepat direspon oleh pasar karena rasanya tidak kalah bersaing dengan produk-produk lainnya, selain itu lumpia khas Semarang memiliki keunggulan yakni lebih dari 1 jenis dan memakai sistem penjualan jemput bola.
Penjualan sementara terpusat dimanage oleh MRO dengan cara pengambilan makanan setiap pagi pukul 06.30 WITA. Yang dibawa menuju base camp distribusi tepatnya di kantor Rumah Zakat Cabang Samarinda kemudian diambil oleh penyalur yang sementara ini berjumlah 9 orang termasuk relawan Rumah Zakat. Setelah pukul 16.00 WITA setiap penyalur kembali ke base camp distribusi untuk menyerahkan hasil penjualan dan pembagian hasil keuntungan serta melakukan evaluasi singkat untuk penjualan esok hari.
Harga jual per item adalah Rp1.500,- – Rp2.000,- dengan pengambilan keuntungan oleh para penyalur dari harga pokok produksi yang telah ditetapkan. “Alhamdulillah, selain dapat membantu proses pemberdayaan produktif kami juga mendapat keuntungan setiap harinya dari penjualan ini,” Kata Anita salah satu penyalur lumpia khas Semarang.***
Newsroom/Ahmad Eka Bayu
Samarinda