“Allahumma barik lana fi rajaba wasya’bana waballighna ramadhana.”
Sahabat Zakat, doa di atas seringkali kita dengarkan ketika memasuki Bulan Rajab. Tepat di Hari Rabu, 2 Februari 2022 kita telah memasuki Bulan Rajab. Arti dari doa di atas adalah meminta keberkahan. “Ya Allah berkahilah kami pada bulan Rajab dan Syaban dan pertemukanlah kami dengan bulan Ramadhan.”
Bulan Rajab merupakan salah satu dari empat bulan suci yang disebutkan di dalam Al Quran, di mana perang dan pertempuran tidak diperbolehkan di bulan tersebut. Adapun tiga bulan suci yang lainnya adalah Dzulqidah, Dzulhijjah, dan Muharram.
Melansir dari republika.co.id, menurut para cendekiawan Muslim sepakat bahwa tidak ada satupun hadits shahih mengenai keutamaan Bulan Rajab, begitupun dengan melakukan ibadah tertentu, seperti puasa dan sedekah di Bulan Rajab. Tidak ada satupun hadits shahih yang diriwayatkan Nabi kecuali hadits yang berbunyi:
Usamah bin Zaid berkata: “Aku berkata: ‘Ya Rasulullah, aku tidak melihatmu berpuasa selain Sya’ban.” Dia berkata: “Itu adalah bulan yang tidak banyak diperhatikan orang, antara Rajab dan Ramadhan.
“Para ulama berpendapat Nabi membuat kesamaan antara Rajab dan Ramadhan dalam hal kesempatan untuk melakukan perbuatan baik. Karena Ramadhan adalah bulan puasa, dianjurkan untuk menjalankan puasa di bulan Rajab. Namun, puasa di bulan Rajab tidak memerlukan pahala khusus. Ini seperti puasa di setiap bulan sepanjang tahun,” kata dia.
Sahabat Zakat, terlepas dari amalan ibadah di Bulan Rajab yang masih diperdebatkan, namun ada baiknya kita harus mempersiapkan diri untuk menyambut Bulan Ramadhan dengan memperbanyak amalan saleh, seperti di bulan-bulan lainnya, sehingga kita lebih siap ketika memasuki Bulan Ramadhan.
Dengan demikian, bisa diartikan bahwa keistimewaan dari Bulan Rajab adalah Allah menjadikannya salah satu bulan yang disucikan.
