[:ID]PENGOBATAN DENGAN MAKANAN UNTUK SEMBUHKAN PENYAKIT[:en]TREATMENT WITH FOOD TO CURE DISEASE[:]

oleh | Mar 4, 2019 | Inspirasi

[:ID]Memilih makanan sehat merupakan rekomendasi untuk menjaga tubuh agar tetap sehat dan tidak terserang penyakit. Dengan perkembangan penelitian, makanan saat ini menjadi terapi pengobatan untuk mendukung kesembuhan seseorang ketika sakit.

Terapi tersebut adalah Program Geisinger yang diluncurkan pada tahun 2017 oleh Sistem Kesehatan Geisinger di salah satu rumah sakit milik komunitas Fresh Food Farmacy. Komunitas ini menyediakan makanan sehat seperti buah-buahan, sayuran, daging tanpa lemak dan pilihan rendah sodium  untuk pasien di Northumberland County, Pennsylvania, dan mengajari mereka cara memasukkan makanan-makanan itu ke dalam makanan sehari-hari.

Program Geisinger adalah salah satu dari sejumlah upaya terobosan yang akhirnya menganggap makanan sebagai bagian penting dari perawatan medis pasien. Program ini juga memperlakukan makanan sebagai obat yang dapat memiliki kekuatan untuk menyembuhkan.

Lebih banyak penelitian mengungkapkan, kesehatan manusia lebih luas daripada obat yang mereka minum dan tes yang dilakukan. Kesehatan dipengaruhi oleh seberapa banyak orang tidur dan berolahraga, seberapa banyak stres yang mereka pikul, dan apa yang dikonsumsi setiap makan.

Makanan menjadi fokus khusus para dokter, rumah sakit, perusahaan asuransi, bahkan pengusaha yang frustrasi dengan lambatnya kemajuan perawatan obat dalam mengurangi penyakit terkait makanan seperti diabetes tipe 2, penyakit jantung, hipertensi, dan kanker. Mereka juga didorong oleh pertumbuhan penelitian yang mendukung gagasan ketika orang makan dengan baik, maka akan tetap sehat dan lebih mungkin mengendalikan penyakit kronis dan mungkin menghindarinya sama sekali.

“Ketika Anda memprioritaskan makanan dan mengajar orang bagaimana menyiapkan makanan sehat, lihatlah, itu bisa berakhir lebih berdampak daripada obat itu sendiri,” kata presiden sementara dan CEO Geisinger Dr. Jaewon Ryu, dikutip dari Time.

Masalah yang ditemukan adalah makan sehat tidak semudah mengonsumsi pil. Bagi sebagian orang, makanan sehat tidak tersedia dan tidak terjangkau. Untuk mengatasi ini, di Amerika Serikat beberapa rumah sakit telah bekerja dengan pedagang grosir lokal untuk memberikan diskon pada buah-buahan dan sayuran ketika pasien memberikan “resep” yang ditulis oleh dokter.

Contoh saja, beberapa dokter di Kaiser Permanente di San Francisco membagikan resep makanan alih-alih menaruh resep obat untuk pasien. Pasien dapat mengambil di Thrive Kitchen, yang juga menyediakan kelas memasak bulanan murah untuk anggota rencana kesehatannya.

“Gagasan tentang makanan sebagai obat bukan hanya gagasan yang waktunya telah tiba. Itu adalah ide yang sangat penting untuk sistem perawatan kesehatan kita,” kata ahli jantung dan dekan Fakultas Sains dan Kebijakan Gizi Universitas Friedman di Universitas Tufts Dr. Dariush Mozaffarian.

Memang sulit untuk melihat hasil kesehatan dari makanan untuk penyakit-penyakit yang sudah terjadi menahun. Makanan tidak seperti obat-obatan yang dapat diuji dalam studi ketat yang membandingkan orang yang makan secangkir blueberry sehari atau tidak untuk menentukan apakah buah dapat mencegah kanker.

Makanan tidak sama dengan obat ketika menyangkut bagaimana bertindak pada tubuh manusia. Obat dan makanan dapat mengandung sejumlah bahan yang bermanfaat, dan mungkin kurang bermanfaat, yang bekerja dalam sistem yang berbeda.

Dokter juga tahu manusia makan tidak hanya untuk memberi makan sel tubuh. Namun, mengonsumsi makanan sering karena pengaruh emosi, seperti merasa senang atau sedih.

“Jauh lebih murah untuk memberi seseorang statin tiga bulan [untuk menurunkan kolesterol mereka] daripada mencari tahu cara membuat mereka makan makanan yang sehat,” kata profesor epidemiologi dan nutrisi di Harvard T.H. Chan School of Public Health Eric Rimm.

Kekuatan makanan sebagai obat memperoleh kredibilitas ilmiah pada tahun 2002. Ketika itu pemerintah AS merilis hasil studi yang mengacu pada diet dan program latihan untuk melawan pengobatan obat bagi diabetes tipe 2.

Program Pencegahan Diabetes membandingkan orang-orang yang ditugaskan untuk diet rendah lemak jenuh, gula dan garam yang termasuk protein tanpa lemak dan buah-buahan segar dan sayuran dengan orang-orang yang ditugaskan untuk mengambil metformin untuk menurunkan gula darah. Di antara orang-orang yang berisiko tinggi terkena diabetes, mereka yang menggunakan metformin menurunkan risiko terkena diabetes hingga 31 persen dibandingkan dengan mereka yang menggunakan plasebo.

Sementara mereka yang memodifikasi diet dan berolahraga secara teratur menurunkan risiko hingga 58 persen dibandingkan dengan mereka yang tidak mengubah perilaku. Hal ini hampir dua kali lipat dalam pengurangan risiko kalau dibandingkan dengan konsumsi obat.

Studi pada 2010 menunjukkan makanan bisa mengobati penyakit. Medicare mengganti program berbasis gaya hidup pertama untuk mengobati penyakit jantung.

Hal itu berdasarkan kerja puluhan tahun oleh University of California, San Francisco, pakar jantung Dr. Dean Ornish. Di bawah rencananya, orang-orang yang mengalami serangan jantung beralih ke diet rendah lemak, berolahraga secara teratur, berhenti merokok, menurunkan tingkat stres mereka dengan meditasi dan memperkuat hubungan sosial. Dalam serangkaian penelitian, dia menemukan sebagian besar menurunkan gula darah, tekanan darah, dan kadar kolesterol dan membalikkan beberapa penyumbatan di arteri jantung.

Dalam beberapa tahun terakhir, penelitian lain menunjukkan manfaat yang sama untuk pola makan sehat seperti diet Mediterania dalam mencegah kejadian berulang bagi orang yang memiliki penyakit serangan jantung. “Jelas orang yang dilatih tentang cara makan makanan Mediterania yang kaya kacang atau minyak zaitun mendapatkan manfaat lebih daripada yang kami temukan dalam uji statin yang dilakukan dengan cara yang sama [untuk menurunkan kolesterol],” kata Rimm.[:en]Choosing healthy food is a recommendation to keep the body healthy and not suffering from disease. With the development of research, food is now a therapeutic treatment to support a person’s recovery when sick.

The therapy is the Geisinger Program which was launched in 2017 by the Geisinger Health System in one of the hospitals owned by the Fresh Food Farmacy community. This community provides healthy foods such as fruits, vegetables, lean meat and low-sodium choices for patients in Northumberland County, Pennsylvania, and teaches them how to incorporate these foods into their daily diet.

The Geisinger program is one of a number of breakthrough efforts that ultimately regard food as an important part of patient medical care. This program also treats food as a medicine that can have the power to heal.

More research reveals that human health is broader than the drugs they drink and tests performed. Health is influenced by how many people sleep and exercise, how much stress they carry, and what they eat each meal.

Food is a special focus of doctors, hospitals, insurance companies, even entrepreneurs who are frustrated by the slow progress of drug treatment in reducing food related diseases such as type 2 diabetes, heart disease, hypertension, and cancer. They are also driven by the growth of research that supports the idea that when people eat well, it will remain healthy and more likely to control chronic diseases and may avoid them altogether.

“When you prioritize food and teach people how to prepare healthy food, look, it can end up having more impact than the drug itself,” said interim president and CEO of Geisinger Dr. Jaewon Ryu, quoted from Time.

The problem is finding healthy eating is not as easy as taking pills. For some people, healthy food is not available and is not affordable. To overcome this, in the United States some hospitals have worked with local wholesalers to give discounts on fruits and vegetables when patients provide “recipes” written by doctors.

For example, some doctors at Kaiser Permanente in San Francisco share food recipes instead of putting prescription drugs for patients. Patients can take it at Thrive Kitchen, which also provides cheap monthly cooking classes for members of their health plans.

“The idea of ​​food as medicine is not just an idea whose time has come. It is a very important idea for our health care system,” said cardiologist and dean of the Friedman University Faculty of Science and Nutrition Policy at Tufts University Dr. Dariush Mozaffarian.

 

It is difficult to see the health results of food for diseases that have been chronic. Food is not like drugs that can be tested in rigorous studies that compare people who eat a cup of blueberry a day or not to determine whether fruit can prevent cancer.

Food is not the same as medicine when it comes to how to act on the human body. Drugs and food can contain a number of ingredients that are useful, and may not be useful, which work in different systems.

 

Doctors also know humans eat not only to feed body cells. However, eating food is often due to emotional influences, such as feeling happy or sad.

 

“It’s much cheaper to give someone three-month statins [to lower their cholesterol] than to find out how to make them eat healthy food,” said professor of epidemiology and nutrition at Harvard T.H. Chan School of Public Health Eric Rimm.

 

The power of food as medicine gained scientific credibility in 2002. At that time the US government released the results of studies that refer to diets and exercise programs to fight drug treatment for type 2 diabetes.

 

The Diabetes Prevention Program compares people assigned to a diet low in saturated fat, sugar and salt which includes lean protein and fresh fruits and vegetables with people who are assigned to take metformin to lower blood sugar. Among people who are at high risk of developing diabetes, those who use metformin reduce the risk of developing diabetes by 31 percent compared to those who use placebo.

While those who modify their diet and exercise regularly reduce their risk by 58 percent compared to those who do not change their behavior. This is almost double the reduction in risk compared to drug consumption.

A study in 2010 showed that food can treat disease. Medicare is replacing the first lifestyle-based program to treat heart disease.

That is based on decades of work by the University of California, San Francisco, cardiologist Dr. Dean Ornish. Under the plan, people who have heart attacks turn to low-fat diets, exercise regularly, stop smoking, reduce their stress levels by meditation and strengthen social relationships. In a series of studies, he found most of them lowered blood sugar, blood pressure, and cholesterol levels and reversed some blockages in the heart arteries.

In recent years, other studies have shown the same benefits for healthy eating as the Mediterranean diet in preventing recurrent events for people who have heart attack. “Obviously people who are trained in how to eat Mediterranean foods rich in beans or olive oil get more benefits than what we found in statin tests in the same way [to lower cholesterol],” Rimm said.[:]

Kalkulator Zakat

Hitung zakat Anda secara akurat dengan kalkulator zakat kami

Donatur Care

Silakan cek riwayat donasi Anda disini

Link Terkait