[:ID]BALIKPAPAN. Namanya Ibu Djumani, seorang ibu dari 4 anak, anak 1 dan 2 sudah lulus sekolah dan sedang mencari pekerjaan, sedangkan anak ke 3 dan ke 4 nya masih sekolah. untuk menghidupi keluarganya ibu Djumani yang merupakan warga Jl Mulawarman RT 02 Lemaru Balikpapan Timur ini membuka usaha menjahit, ekonominya memang sudah sulit sejak dulu apalagi ketika suami nya meninggalkan rumah dan menikah lagi.
Saat ini Ibu Djumani mendapatkan pendampingan wirausaha dari Rumah Zakat dan juga bantuan kewirausahaan dari YBM PLN KALTIMRA, berupa modal usaha dan juga sarana usaha, selain menjahit untuk menambah penghasilan bu Djumani juga menjual nasi kuning dan kue kue di pagi hari. Walapun salam kondisi sakit saraf terjepit bu djumani tetap berjualan alasannya karena kalau tidak berjualan ia tidak bisa membiayai anak – anaknya
“Seharusnya kata dokter saya tidak boleh kerja berat dulu karena mempengaruhi saraf terjepit yang saya alami, tapi mau bagaimana lagi karena kalau saya tidak berjualan dan tidak menerima jahitan maka anak anak saya yang sekolah tidak mendapatkan uang saku untuk biaya transportasi dan juga untuk makan sehari hari,” ujar ibu Djumani.
Sejak mendapat bantuan dari donator YBM PLN KALTIMRA saat ini omzetnya bisa mencapai 3 juta sampai 4 juta rupiah, ini tentu saja sangat membantu perekonomian keluarga ibu Djumani.
“Bersyukur dan berterimakasih atas bantuan yang diberikan kepada saya, semoga berkah dan dapat memajukan usaha saya kedepannya,” ujar bu Djumani penuh syukur.
Newsroom
Toip / Lailatul Istikhomah[:en]BALIKPAPAN. Her name is Djumani, a mother of 4 children, her first and second child have graduated from school and are looking for work, while their third and fourth child are still in school. To support her family, Djumani who is a resident of Jl Mulawarman RT 02 Lemaru Balikpapan Timur is opening a sewing business, her economic condition is already difficult since the past especially when her husband left home and married again.
Currently Djumani get entrepreneurship assistance from Rumah Zakat as well as entrepreneurial assistance from YBM PLN KALTIMRA, in the form of business capital and also means of business, besides sewing, to increase income Djumani also sell nasi kuning and pastry cake in the morning. Although in sick condition (nerve pain) Djumani still sell because if not sell he cannot finance her children
“The doctor suggest not have to work hard first because it affects the nerves that I experienced, but I don’t have a choice because if I do not sell and don not sew then my school children do not get an allowance for transportation costs and also for daily meals , ” Said Djumani.
Since getting help from YBM PLN KALTIMRA current turnover can reach 3 million to 4 million rupiah, this is of course very helpful to the economy of Djumani’s family.
“Thankful and grateful for the help given to me, may be blessed and can advance my business in the future,” said Djumani gratefully.
Newsroom
Toip / Lailatul Istikhomah[:]