Sejarah merupakan hal yang tidak bisa lepas dari kehidupan
kita. Semua hal yang ada sekarang, tidak lepas dari sejarah di masa lalu. Maka
penting untuk kita mempelajari sejarah, agar dapat memgambil banyak pelajaran
di dalamnya. Salah satunya adalah mempelajari sejarah para Nabi dan Rasul, yang
dimana banyak sekali hikmah di dalamnya.
Kita mulai yuk, dengan mempelajari kisah bapak umat manusia,
yakni Nabi Adam a.s. Kisah Nabi Adam a.s. ini salah satunya tercantum dalam
Al-Qur’an surah Al-Baqarah ayat 30-39.
Baca Juga: Belajar Bersabar dari Kisah Nabi Yusuf
Pemberitahuan Tentang
Penciptaan Nabi Adam dan Hikmah yang Dikandungnya
Allah subhanahu wa
ta’ala memberitahukan kepada para malaikat-Nya dengan mengatakan, “Aku hendak menjadikan khalifah di
bumi.” Sebagai pengumuman suatu hal yang besar dan mengenai kehendak-Nya
untuk menciptakan Nabi Adam a.s. dan keluarganya serta keturunan mereka yang
akan berbeda-beda derajatnya.
Lalu para malaikat pun bertanya kepada Allah, “Apakah Engkau hendak menjadikan orang
yang merusak dan menumpahkan darah di sana?” Pertanyaan ini diajukan
malaikat untuk mencari tahu dan meminta penjelasan agar dapat dijadikan hikmah
oleh mereka, bukan sebagai bentuk protes atau dengki terhadap manusia ataupun
merendahkan mereka.
Kemudian para malaikat melanjutkan dengan pernyataan, “Sedangkan kami bertasbih memuji-Mu dan
menyucikan nama-Mu.” Sebagai penyataan bahwa para malaikat selalu
menyembah Allah dan tidak satu pun dari malaikat yang pernah menentang
perintah-Nya. Apabila maksud dari penciptaan Nabi Adam a.s. adalah untuk
menyembah Allah, maka para malaikat yang tidak pernah luput dari ibadah siang
ataupun malam.
Lalu Allah berfirman, “Sungguh,
Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui.” Yaitu, Allah lebih
mengetahui maslahat yang akan muncul setelah Dia menciptakan manusia, dan malaikat
tidak mengetahui hal itu. Karena, di antara mereka (manusia) akan terdapat
nabi-nabi, rasul-rasul, ash-shiddiqin,
dan para syuhada.
Baca Juga: 3 Keteladanan dari Nabi Ibrahim yang Bisa Kita Pelajari
Allah Mengajarkan
Nabi Adam Hingga Ilmunya Melebihi Ilmu Para Malaikat
Setelah menjelaskan bahwa Allah subahanahu wa ta’ala lebih mengetahui maksud dari penciptaan
manusia, lalu Allah juga menjelaskan keutamaan yang dimiliki oleh Nabi Adam a.s.
atas para malaikat dalam bidang ilmu. “Dan
Dia ajarkan kepada Adam nama-nama (benda) semuanya.”
Ibnu Abbas mengatakan, “Nama-nama
yang dimaksud adalah nama-nama yang biasa dikenal, seperti manusia, hewan,
tanah, pantai, laut, gunung dan semacamnya. Pada riwayat lain disebutkan,
nama-nama yang diajarkan kepada Adam adalah semacam alat-alat yang digunakannya
seperti periuk, kuali dan lain sebagainya.” Dan ada pendapat-pendapat
penafsiran lainnya juga.
Dari semua penafsiran tersebut yang paling benar adalah
bahwa Nabi Adam a.s. diajarkan oleh Allah tentang nama-nama mahluk-Nya dan apa
yang harus dilakukan, dari yang kecil hingga yang besar, sebagaimana
diisyaratkan pada penafsiran Ibnu Abbas tadi.
Lalu pada kalimat selanjutnya Allah berfirman, “Kemudian Dia perlihatkan kepada para
malaikat, seraya berfirman, ‘Sebutkan kepada-Ku nama semua (benda) ini, jika
kamu yang benar!’” Mengenai firman ini Hasan Basri mengatakan, “Setelah Allah memberitahukan hendak
menciptakan mahluk yang lebih pandai dari malaikat. maka dengan firman di atas
anggapan mereka (malaikat) terbantahkan, ‘Sebutkan kepada-Ku nama semua (benda)
ini, jika kamu yang benar!’”
Setelah menyadari hal itu para malaikat berkata, “Mahasuci Engkau, tidak ada yang kami
ketahui selain apa yang telah Engkau ajarkan kepada kami. Sungguh, Engkaulah
Yang Maha Mengetahui lagi Maha bijaksana,” Yakni, Mahasuci Allah,
tidak satu mahluk pun bisa mendapatkan ilmu-Nya kecuali telah diajarkan,
seperti difirmankan-Nya dalam surah Al-Baqarah ayat 255 berikut ini, “Dan mereka tidak mengetahui sesuatu
apa pun tentang ilmu-Nya melainkan apa yang Dia kehendaki.”
Baca Juga: 4 Prinsip Berdagang Nabi Muhammad
Empat Keistimewaan
Nabi Adam
Ayat selanjutnya menyebutkan, “Dan (ingatlah) ketika Kami berfirman kepada para malaikat, ‘Sujudlah
kamu kepada Adam!’ Maka mereka pun sujud kecuali Iblis. Ia menolak dan
menyombongkan diri.” Ini adalah penghormatan yang sangat besar dari
Allah kepada Nabi Adam a.s. ketika ia diciptakan melalui Tangan-Nya dan ditiupkan
kepada Adam roh ciptaan-Nya, seperti difirmankan-Nya, “Maka apabila Aku telah menyempurnakan (kejadian)nya, dan Aku
telah meniupkan roh (ciptaan)-Ku ke dalamnya, maka tunduklah kamu kepadanya dengan
bersujud.” (Q.S. Al-Hijr: 29).
Artinya ada empat keistimewaan yang diberikan kepada Nabi
Adam a.s. yaitu:
1. Diciptakan langsung melalui Tangan-Nya.
2. Ditiupkan langsung roh ciptaan-Nya.
3. Memerintahkan para malaikat untuk bersujud
kepadanya.
4. Lalu diajarkan langsung oleh Allah nama-nama
segala sesuatu.
Dari kisah Nabi Adam a.s. di atas, kita dapat mengambil
hikmah bahwa ketika Allah berkehendak maka tidak ada sesuatu pun yang dapat
menghalangi-Nya karena Allah Maha Berkehendak dan Maha Mengetahui. Serta tidak
ada satu makhluk pun yang bisa mendapatkan ilmu-Nya kecuali telah diajarkan. Wallohu’alam bishawab.
Sahabat, sudahkah berinfak hari ini? Mari kunjungi infak.id
untuk kemudahan infak yang praktis dan menyenangkan. Unduh pula aplikasi Rumah
Zakat App untuk melacak laporan zakat hingga sedekah Sahabat. Kunjungi tautan
ini untuk mengunduh aplikasi Rumah Zakat App melalui Playstore atau tautan ini
jika menggunakan Appstore.