PENCEGAHAN TINDAKAN BULLYING PADA ANAK

oleh | Jun 14, 2023 | Inspirasi

Tindakan bullying atau
perundungan pada anak usia dini maupun usia remaja tidak pernah dibenarkan oleh
pihak manapun. Selain akan membuat anak merasa tidak nyaman, tindakan bullying juga dapat berdampak serius
terhadap psikologis anak. Seperti yang dilansir dari laman um.ac.id, sebagai
upaya pecegahan terhadap perilaku bullying
pada anak usia dini, maka orang tua dapat melakukan hal-hal berikut ini;

1. Membangun
Karakater Anak

Langkah pertama yang dapat Anda lakukan adalah dengan
membangun karakter anak. Hal ini dikarenakan biasanya anak objek bullying cenderung mempunyai karakter
yang pemalu, tertutup, dan kurang pandai dalam bergaul.

Baca Juga: Siapakah yang Wajib Mendapatkan Nafkah?

Oleh sebab itu, para orang tua harus mengajari cara
bersosialisasi kepada anak agar mereka dapat bergaul dan beradaptasi dengan
baik di lingkungan yang baru. Untuk memulai hal ini, Anda dapat mengajak anak
untuk berjalan-jalan di sekitar kompleks agar ia dapat bertemu teman sebayanya
dan menjalin hubungan pertemanan dengan baik.

Ketika karakter ini telah terbentuk sedari kecil, maka
kemungkinan untuk mendapatlan tindakan bullying
akan semakin kecil.

2. Ajarkan Sikap
Terbuka pada Anak

Biasanya, para korban bullying
cenderung tidak berani dalam mengatakan yang sebenarnya ketika ia telah
mengalami perundungan baik secara fisik maupun secara mental. Mereka biasanya
cenderung untuk memendamnya sendiri hingga berisiko mengalami depresi.

Sebagai orang tua, tentunya Anda tidak menginginkan anak
Anda mengalami dampak yang lebih buruk akibat perilaku bullying. Oleh sebab itu, sangat penting untuk mengajarkan sikap
terbuka pada anak sejak dini. Tekankan padanya bahwa sikap terbuka akan membuat
anak mendapatkan dukungan secara penuh dari orangtua dan guru, sehingga anak
tidak perlu khawatir dengan dampak bullying
yang terjadi.

3. Menjalin
Persahabatan

Terkadang, perilaku bullying
pada anak usia dini dapat terjadi karena mereka kurang memahami cara beteman
atau menjalin hubungan pertemanan yang lebih intens. Dalam hal ini, para orangtua
bisa mengajarkan kepada anak mengenai strategi dalam bersosialisasi dan
menjalin persahabatan dengan anak sebayanya.

Ketika anak memiliki intensitas dan kohesi yang kuat dalam
pertemanannya, maka potensi bullying
yang terjadi dapat ditekan. Bahkan ketika tindakan bullying terjadi, tentunya anak akan mendapatkan dukungan lebih
dari dari temannya.

Dalam upaya untuk mendapatkan teman baru, Anda dapat
mengarahkan anak untuk bergabung ke dalam kelompok kegiatan yang positif dan
digemari. Misalnya seperti kesenian, olahraga, atau bidang lain yang sesuai
dengan favorit anak.

Baca Juga: 5 Amalan Menuju Pernikahan

4. Ajarkan Anak Cara
untuk Menjaga diri

Anda perlu memastikan agar anak dapat menjaga dirinya
sendiri terutama ketika bergaul dengan teman-temannya. Di samping itu, Anda
juga harus memastikan bahwa anak sudah bisa menjaga makanan sehatnya, tidur
dengan durasi yang cukup, dan menjaga kesehatannya ketika Anda tidak menemani.

Ketika anak telah dapat menjaga dirinya sendiri, maka Anda
tidak perlu terlalu merasa khawatir ketika anak sedang berada di luar
jangkauan. Hal ini dikarenakan, kebiasaan anak dalam menjaga diri dengan baik
dapat menjadi cerminan respon yang akan ia lakukan ketika mendapatkan perilaku bullying.

5. Ceritakan Kisah
yang Inspiratif Kepada Anak

Anak-anak umumnya sangat menyukai ketika harus mendengarkan
cerita. Oleh sebab itu, setiap pesan yang disampaikan melalui cerita dapat
dengan mudah dimengerti dan diingat oleh anak-anak. Hal ini dapat menjadi salah
satu strategi orangtua dalam menanamkan nilai-nilai yang harus dipahami oleh
anak.

Misalnya dalam perilaku bullying,
orangtua dapat menceritakan kisah-kisah yang memiliki tema perundungan terhadap
teman. Jelaskan pula pada anak bahwa perilaku bullying tidak pernah dibenarkan dan perlu untuk dicegah atau
disudahi karena akan berdampak cukup besar bagi si korban.

Baca Juga: Bolehkah Berkurban Satu Ekor Kambing untuk Satu Keluarga?

6. Ajarkan Anak untuk
Menjadi Pemberani

Dalam berteman, tentunya harus ada batasan-batasan tertentu
mengenai moral yang harus dipatuhi oleh anak. Hal ini bertujuan agar anak dapat
menghormati orang lain. Namun ketika batasan tersebut dilanggar oleh orang lain
bahkan cenderung merugikan si anak, maka disaat itulah, ia harus mampu untuk
menjadi pemberani.

Menjadi pemberani juga akan menurunkan risiko adanya
perundungan atau penindasan pada anak. Namun apabila hal tersebut tidak cukup
untuk mencegah perilaku bullying,
maka meminta bantuan kepada guru maupun orangtua adalah jalan yang paling tepat
untuk dilakukan.

Itu dia cara untuk mencegah tindakan bullying pada anak usia dini. Dalam prakteknya, peran orangtua
sangat diperlukan untuk berada di sisi anak, agar mereka dapat menerapkannya
dengan lebih baik.

 

Perasaan kamu tentang artikel ini ?
+1
0
+1
0
+1
0
+1
0
+1
0
+1
0
+1
0