Ini Dia Pemicu Tabrakan Beruntun dan Cara Menghindarinya

oleh | Nov 1, 2024 | Inspirasi

Sahabat, saat berkendara di jalan raya kita diharuskan untuk waspada serta berhati-hati. Tak hanya itu, kita pun harus memastikan kondisi fisik dan mental kita sedang dalam kondisi prima saat mengendarai kendaran.

Pasalnya, jika kondisi kita sedang tidak baik-baik saja, maka dikhawatirkan terjadi kecelakaan di jalan raya. Salah satu kecelakaan yang harus diwaspadai adalah tabrakan beruntun.

Tabrakan beruntun sering kali terjadi di jalan raya dan dapat menimbulkan dampak yang serius, mulai dari cedera hingga kehilangan nyawa. Di dalam ajaran Islam, kita diajarkan untuk berhati-hati dan saling menjaga satu sama lain, termasuk dalam berkendara.

Allah Swt. dalam surah Al-Baqarah ayat 195 telah berfirman, “Dan janganlah kamu menjatuhkan dirimu sendiri ke dalam kebinasaan …” Ayat ini menjadi pengingat bagi kita untuk selalu menjaga keselamatan diri sendiri dan orang lain saat di jalan raya.

Ada banyak penyebab terjadinya tabrakan beruntun di jalan raya. Berikut ini adalah beberapa pemicu umum terjadinya tabrakan beruntun dan cara efektif untuk menghindarinya. Semoga tulisan ini bisa menjadi pengingat bagi kita bersama.

Pemicu Tabrakan Beruntun

1. Jarak Aman Tidak Terjaga

Seringkali pengemudi tidak menjaga jarak aman dengan kendaraan di depan, sehingga ketika kendaraan depan berhenti mendadak, pengemudi belakang tidak memiliki waktu atau ruang yang cukup untuk berhenti. Ini bisa menjadi pemicu utama terjadinya tabrakan beruntun. Solusinya, kita harus menjaga jarak aman agar terhindar dari tabrakan beruntun.

2. Gangguan Konsentrasi

Gangguan seperti penggunaan ponsel, mengobrol dengan penumpang, atau bahkan mendengarkan musik terlalu keras dapat mengalihkan perhatian pengemudi. Melirik layar ponsel meski sebentar pun bisa membuat pengemudi terlambat merespons kondisi jalan yang berubah. Solusinya, jika hendak berkomunikasi lewat ponsel, menepilah terlebih dahulu ke bahu jalan.

3. Cuaca dan Kondisi Jalan

Cuaca buruk seperti hujan deras atau kabut membuat jarak pandang terbatas dan jalanan menjadi licin. Kondisi ini mengurangi kemampuan kendaraan untuk berhenti dengan cepat, sehingga meningkatkan risiko tabrakan. Solusinya, gunakan lampu jarak jauh untuk membantu pandangan saat berkendara. Bila cuaca benar-benar buruk atau tidak yakin melanjutkan perjalanan, lebih baik tunggu hingga cuaca membaik.

4. Penggunaan Rem Mendadak

Penggunaan rem mendadak tanpa alasan yang jelas atau tanpa sinyal yang cukup dapat mengejutkan pengemudi di belakang dan menyebabkan tabrakan beruntun. Solusinya, jika terpaksa butuh pengereman mendadak, lakukan dengan halus supaya lebih aman.

5. Over Speeding atau Mengemudi Terlalu Cepat

Berkendara melebihi batas kecepatan (mengebut) membuat pengemudi sulit mengontrol kendaraan ketika harus mengurangi kecepatan tiba-tiba. Kecepatan tinggi juga memperpendek waktu yang dibutuhkan untuk bereaksi terhadap kendaraan di depan. Solusinya, kurangilah kecepatan sehingga bisa melihat dan memilih jalur dengan optimal.

Baca Juga: 5 Zakat Maal yang Bisa Kita Bayarkan di Akhir Tahun

6. Ketidakdisiplinan Lajur dan Kebiasaan Berkendara

Perubahan jalur tanpa sinyal atau mendahului secara sembarangan menyebabkan kebingungan dan risiko tabrakan. Selain itu, berkendara agresif, seperti terlalu sering menyalip, juga meningkatkan potensi terjadinya kecelakaan beruntun. Solusinya, berkendaralah dengan aman, tertib, dan patuhi peraturan berkendara yang berlaku.

Cara Menghindari Tabrakan Beruntun

Sahabat, ada beberapa cara yang bisa kita lakukan agar menghindari tabrakan berikut. Berikut cara-caranya:

1. Menjaga Jarak Aman

Pastikan selalu menjaga jarak aman, terutama di kondisi jalan yang padat atau berkecepatan tinggi. Idealnya, jarak antara kendaraan kita dan kendaraan di depan adalah tiga detik, dan pada kondisi jalan licin atau cuaca buruk, jarak ini sebaiknya ditambah.

2. Fokus pada Jalan dan Kurangi Gangguan

Hindari menggunakan ponsel atau perangkat lain yang dapat mengganggu konsentrasi. Usahakan tetap fokus pada jalan dan kondisi sekitar, serta hindari mengemudi ketika merasa lelah atau mengantuk. Berkendara dengan fokus adalah salah satu cara menjaga keselamatan diri dan pengguna jalan lainnya.

3. Mengurangi Kecepatan pada Kondisi Jalan Licin atau Cuaca Buruk

Jika jalanan licin atau jarak pandang terbatas, kurangi kecepatan dan tingkatkan kewaspadaan. Berkendara dengan hati-hati adalah cara terbaik untuk mengurangi risiko kecelakaan di kondisi cuaca buruk.

4. Hindari Penggunaan Rem Mendadak

Upayakan untuk mengurangi kecepatan secara bertahap, terutama ketika lalu lintas mulai melambat. Penggunaan lampu rem secara bertahap akan memberi sinyal kepada kendaraan di belakang bahwa ada penurunan kecepatan.

5. Disiplin dan Hormati Lajur

Berkendara di jalur yang sesuai dan hindari perpindahan jalur tanpa alasan yang jelas. Selalu gunakan lampu sein saat akan berpindah jalur, dan hindari manuver mendadak yang dapat membahayakan diri dan orang lain.

6. Memperhatikan Kondisi Kendaraan

Pastikan kondisi kendaraan selalu prima, terutama bagian rem, ban, dan lampu. Pemeriksaan kendaraan secara rutin dapat mengurangi potensi kerusakan yang bisa memicu kecelakaan. Sebagaimana ajaran Islam untuk merawat dan menjaga apa yang dimiliki, menjaga kondisi kendaraan adalah bentuk ikhtiar dalam berkendara.

7. Doa Sebelum dan Saat Berkendara

Sebagai muslim, kita dianjurkan untuk membaca doa sebelum berkendara sebagai bentuk memohon perlindungan dari Allah Swt. Doa ini dapat menambah ketenangan dan keberkahan dalam perjalanan kita. Rasulullah saw. bersabda:

“Barang siapa keluar dari rumahnya dengan membaca: Bismillah, tawakaltu ‘alallah, la hawla wa la quwwata illa billah, maka ia diberi petunjuk, dicukupi, dan dilindungi.” (H.R. Abu Dawud dan Tirmidzi).

Baca Juga: Mengapa Memberi Air Minum Jadi Sedekah yang Paling Utama?

Sahabat, tabrakan beruntun dapat dicegah dengan kehati-hatian dan kewaspadaan. Dengan menerapkan prinsip-prinsip keselamatan berkendara yang telah diajarkan, semoga kita dapat mengurangi risiko terjadinya kecelakaan.

Islam mengajarkan umatnya untuk menjaga nyawa dan menghargai keselamatan diri serta sesama. Semoga kita semua senantiasa dilindungi Allah Swt. dalam setiap perjalanan kita dan selalu menjadi pengendara yang aman serta penuh tanggung jawab. Aamiin.

Rumah Zakat mengajak Sahabat untuk menunaikan sedekah sebelum melakukan perjalanan. Dalam sebuah hadis Rasulullah saw. yang diriwayatkan oleh Imam Ath-Thabrani, dijelaskan bahwa sedekah yang kita keluarkan bisa menolak bala (marabahaya).

Sahabat bisa klik di sini untuk bersedekah sebelum melakukan perjalanan melalui Rumah Zakat.

Perasaan kamu tentang artikel ini ?
+1
0
+1
0
+1
0
+1
0
+1
0
+1
0
+1
0