Jakarta – 30 September 2024 PT Pelindo dan Rumah Zakat melakukan penelusuran untuk memilah sampah yang nantinya dapat dipilah di bank sampah jika sampah di laut berpotensi untuk diolah kegiatan ini dihadiri oleh aktivis lingkungan dan juga kader Bank Sampah beserta dinas lingkungan hidup Jakarta Utara.
Pencemaran laut oleh sampah plastik telah menjadi masalah global yang mendesak, terutama di kawasan pesisir Indonesia yang menjadi salah satu penyumbang terbesar sampah laut di dunia. Di tengah permasalahan ini, PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) dan Rumah Zakat bekerja sama dengan berbagai pihak, termasuk aktivis lingkungan dari Eropa, untuk menelusuri dan menemukan potensi sampah laut yang dapat diolah menjadi produk bernilai di Bank Sampah Kampung Bahari Cilincing. Program ini merupakan bagian dari upaya pemberdayaan lingkungan melalui pendekatan berkelanjutan.
Lautan Indonesia menjadi rumah bagi beragam ekosistem laut yang penting bagi kelangsungan hidup manusia dan keanekaragaman hayati. Namun, pencemaran laut, terutama oleh sampah plastik, mengancam keberlanjutan ekosistem ini. Setiap tahunnya, jutaan ton sampah plastik berakhir di lautan, mencemari pesisir dan merusak lingkungan laut. Dampaknya tidak hanya dirasakan oleh flora dan fauna laut, tetapi juga oleh masyarakat pesisir yang bergantung pada sumber daya laut untuk mata pencaharian mereka.
Cilincing, yang merupakan salah satu daerah pesisir di Jakarta Utara, menghadapi permasalahan serupa. Banyaknya sampah yang menumpuk di pesisir Cilincing menjadi ancaman bagi masyarakat setempat, khususnya di Kampung Bahari. Namun, di balik permasalahan ini, terdapat peluang besar untuk memanfaatkan sampah laut menjadi sesuatu yang lebih bermanfaat melalui konsep bank sampah.
Untuk memperkuat inisiatif ini, Pelindo dan Rumah Zakat bekerja sama dengan aktivis lingkungan dari Eropa yang memiliki pengalaman luas dalam menangani masalah sampah laut di kawasan Eropa. Para aktivis ini memberikan wawasan dan pendekatan baru dalam pengelolaan sampah laut, yang dapat diaplikasikan di Indonesia. Salah satu fokus mereka adalah memperkenalkan teknologi dan metode daur ulang yang lebih efisien dan ramah lingkungan. Jika program ini terwujud nantinya bank sampah kampung bahari cilincing akan menjadi tempat transit pengolahan sampah yang tahap akhir proses pengolahan sampah akan di ekspor ke Eropa.
Newsroom
Sahruldin/Amri Rusdiana