[:ID]SURABAYA. Salah satu tantangan dalam pembinaan pelaku usaha mikro adalah menjadikan mereka mandiri. Untuk itu diperlukannya pembinaan sekaligus pendampingan pelaku usaha mikro secara continue dan berkelanjutan, agar nantinya para pelaku usaha mikro bisa tumbuh dan berkembang menuju suatu kemandirian.
Dalam upaya mendorong kemandirian pelaku usaha mikro Bank HSBC – Rumah Zakat telah membuat program pelatihan wirausaha yang sudah berjalan setiap bulannya di Kelurahan Margorejo, Wonocolo, Surabaya. Pelatihan ini meliputi diantaranya manajemen keuangan, strategi pemasaran, food fotografi, motivasi bisnis dan lainnya.
Berbeda dengan pelatihan sebelumnya, pada kesempatan kali ini (14/7) pelatihan sengaja dikonsep menggunakan metode pendekatan study kasus bisnis dari salah satu member yang paling menonjol dari segi omsetnya yakni, pada usaha ibu Anik (Hijab Keinarra).
Diawali dengan penyampaikan materi dari bu Anik mulai dari perjalanan bisnisnya, strategi marketingnya, proses membangun jaringan bisnisnya dan pencapaiannya saat ini. Setelah itu Mas Veldi selaku mentor bisnis bu Anik mulai menjelaskan beberapa point penting yang menjadi faktor kunci dalam pencapaian/perkembangan bisnis bu Anik sampai saat ini. Saat sesi tanya jawab ibu-ibu sangat terlihat sekali antusiasnya, hingga tak terasa waktu sudah menjelang senja sehingga pelatihan wirausaha diakhiri.
“harapannya dengan metode pendekatan study kasus ibu-ibu bisa dengan mudah pula mengetahui kondisi usahanya dan tahu apa yang harus dilakukan untuk perbaikan usahanya” tutur Cahyo selaku fasilitator Rumah Zakat.
Newsroom
Toip / Lailatul Istikhomah[:en]SURABAYA. One of the challenges in micro business development is to make them independent. For this reason, it is necessary to develop and assist micro businesses continuously, so that micro entrepreneurs can grow and develop towards independence.
In an effort to encourage the independence of micro business operators, HSBC Bank – Rumah Zakat has created an entrepreneurial training program that has been running every month in Margorejo District, Wonocolo, Surabaya. This training includes financial management, marketing strategies, food photography, business motivation and others.
Unlike the previous training, on this occasion (14/7) the training was deliberately conceptualized using the method of a business case study approach from one of the most prominent members in terms of turnover, Mrs Anik (Keinarra Hijab).
Starting with the presentation of the material from Mrs. Anik about her business journey, her marketing strategy, the process of building her business network and her current achievements, sfter that, Mas Veldi, as a business mentor, Mrs. Anik began explaining some important points that were key factors in the achievement of the business, Mrs. Anik to date. When the question and answer session, the participants were very enthusiastic, it didn’t feel like the time was approaching dusk so the entrepreneurial training ended.
“Hopefully by using a case study approach, the participants can easily find out about their business conditions and know what to do to improve their business,” Cahyo said as a facilitator of Rumah Zakat.[:]