SEMARANG. Kue, siapa yang tidak tergoda menikmatinya? Meski perut sudah terisi dengan makanan berat, tapi ketika kue disajikan di depan mata, tak ada yang bisa menolak. Dan bagi ibu-ibu, kegiatan memasak kue tidak hanya sebagai wujud ekspresi kreativitas, namun juga bisa dijadikan ladang penghasilan menambah penghasilan suami.
Argumen tersebut menjadikan program Cake House Rumah Zakat cabang Semarang banyak diminati diantaranya 9 warga binaan yang membentuk satu kelompok Cake House baru di wilayah Genuk Baru Tegalsari wilayah Integrated Community Development (ICD) Candisari Semarang. Sebelumnya, Rumah Zakat cabang Semarang juga telah memberdayakan beberapa kelompok Cake House di wilayah ICD Semarang Selatan dan wilayah ICD Candisari.
Pada pelatihan perdana yang dilaksanakan Rabu 2 November lalu, Habib selaku Member Relationship Officer (MRO) Semarang masih melakukan koordinasi mengenai teknis pelatihan yang akan disepakati. “Ada 9 orang yang datang dalam pertemuan perdana, dan disepakati pelatihan rutin tiap hari Rabu di kediaman salah satu warga binaan yaitu di rumah Ibu Joko,” ujar Habib.
Menurut Habib pula, dari hasil pelatihan kelompok sebelumnya di wilayah ICD Candisari menghasilkan warga binaan yang mulai beranjak mandiri. “Yang terkenal adalah brownis berbahan baku tela yang dikembangkan oleh salah satu warga binaan, Ibu Jeki,” tutur MRO Semarang ini . ***
Newsroom/Muhammad Zahron
Semarang