PONTIANAK. 
Sampah menurut sebagian besar orang merupakan sesuatu yang kotor dan menjijikan, namun ditangan ibu-ibu kader Bank Sampah Borneo binaan RZ Pontianak sampah ini bisa bernilai ekonomis. Di samping bisa dimanfaatkan untuk kerajinan tangan oleh warga, hasil sampah yang mereka pilah tersebut di jual ke agen sampah dan hasil dari penjualan sampah tersebut mereka tabung dan jika sudah terkumpul cukup banyak maka akan di belikan tenda yang bisa digunkan warga jika ada sebuah acara atau hajatan keluarga.
Seperti kegiatan Pekan Berbagi Senyum (PBS) yang dilaksanakan di Jl. Tanjung Harapan RW 08 Kel. Banjar Serasan, Minggu (20/03) kemarin. Kegiatan bank sampah kali ini berbeda dari biasanya, dikarenakan ada kehadiran Relawan Pecinta Lingkungan sebagai peserta PBS yang turut andil dalam memilah sampah sehingga membuat suasana PBS kali ini tampak berbeda.
“Harapannya lebih banyak lagi masyarakat sekitar yang peduli dengan lingkungan terutama sampah,” ujar Novi Sri Andini. Menurut Hanisah “Sampah yang ada bisa di konversi ke bentuk yang bernilai ekonomi lebih tinggi lagi dari sekedar menjualnya saja.”
Belum satu tahun dilaksanakan, adanya bank sampah ini bisa memberikan dampak yang cukup besar bagi warga. Kini warga RW 08 sudah memiliki tenda sendiri hasil dari penjualan sampah sehingga anggota bank sampah kini bisa memakai tenda tersebut dengan gratis.***
Newsroom/Desti Dwi Astuti
PontianakPONTIANAK. Trash according to most people is something dirty and disgusting, but in the hands of women cadre of Pontianak Borneo trash bank fostered by RZ, this trash could be economically viable. Moreover it can be used for handicrafts by residents, the results of the trash that they have sort is sold to trash agents and proceeds from the sale will be saved and if it has already rich quite amount it will be used to buy a tent that could be used by residents if there is an event or family celebration.
Likewise Smile sharing week activity (PBS) held at Jl. Tanjung Harapan RW 08 Banjar Serasan district on Sunday (03/20). Trash bank activity this time was different than usual, because there is the presence of Environment Lover volunteer as a participant of PBS who took part in sorting the garbage so the atmosphere seemed different this time.
“Hopefully there are more people who care about the environment, especially about the trash” Novi Sri Andini said. According to Hanisah that trash can be converted to something that has higher economic value than only sell the trash alone.
It is not yet implemented one year the trash bank can provide considerable impact for residents. Now residents of RW 08 already have their own tent proceeds from the sale of garbage bins so that trash bank member can use the tent for free. ***
Newsroom/Desti Dwi Astuti
Pontianak
