JAKARTA – Rusliadi, atau Adi, begitu sehari-hari ia
di sapa, sangat senang ketika ia menerima santunan anak yatim dan dhuafa dalam
bentuk program bantuan bebas pendidikan anak juara persembahan Pegadaian
Syariah dan Rumah Zakat, Jumat (03/11), bertempat di Lenteng Agung, salah satu
wilayah binaan Rumah Zakat.
Nantinya santunan yang ia terima akan ia tabung untuk dapat
membeli handphone idamannya. Selama ini apabila ada penugasan online dari
sekolah, Adi harus menunggu ayahnya yang bekerja sebagai cleaning service,
sampai di rumah. Baru kemudian ia bisa mengerjakan tugas sekolah. Sedangkan
handphone ibunya sudah tidak memungkinkan.
Sebelumnya pada awal kegiatan, kakak mentor memulainya
dengan sesi pembinaan anak juara dengan permainan perkenalan dengan menggunakan
pulpen. Apabila pulpen tersebut diputar dan pulpen berhenti dengan ujung pulpen
menunjuk salah satu anak juara maka anak juara tersebut diminta untuk
memperkenalkan diri dan menebak nama anak juara sesuai dengan arah ujung pulpen
satunya. Tak jarang mereka salah sebut nama teman atau nama sekolah temannya.
Namun mereka senang mengenal nama dan tempat sekolah teman-teman barunya. Ada
yang sekolahnya dekat dengan wilayah pembinaan. Ada pula yang sekolahnya jauh
di Ciganjur sehingga ia harus bangun pagi-pagi.
“Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh. Nama saya
Adi, kelas 3 SD. Saya berterima kasih kepada Pegadaian Syariah untuk
santunannya. Semoga berkah selalu.” Ujar Adi.
Newsroom
Amri Rusdiana