[:ID]THAILAND. Salah satu arahan strategi nasional Kementrian Kesehatan dalam program Indonesia Sehat yaitu penguatan layanan kesehatan. Penguatan layanan kesehatan meliputi peningkatan akses terutama Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP), Peningkatan Mutu layanan, Penerapan pendekatan continuum of care dan lain sebagainya. Dalam penyelenggaraan peningkatan fasilitas kesehatan perlu kerjasama dengan berbagai pihak, salah satunya dengan civil social organization (CSO).
Rumah Zakat merupakan salah satu CSO yang turut sinergi dalam pembangunan kesehatan melalui pendirian klinik pratama sebagai perwujudan dana Zakat Infaq dan Sodaqah (ZIS) . Dari 9 Klinik Pratama Rumah Zakat yang ada di 9 Kota di Indonesia, beberapa
diantaranya sudah bermitra dengan BPJS dalam penyelenggaraan layanan.
Peran lembaga philantropi Rumah Zakat dalam pembangunan kesehatan masyarakat di Indonesia semakin diakui melalui undangan untuk melakukan pemaparan makalah di kegiatan International Conference Forum dengan tema “Integrated Health System and Policy for Sustainable Development Goal”. Acara ini diadakan tanggal 20-21 Juli 2017 di Prince of Songkla University, Hat Yai, Thailand.
Dalam kesempatan international conference tersebut, Dwi Endah MPH selaku Senior Manager Cita Sehat Foundation sebagai mitra implementator Rumah Zakat memaparkan makalah mengenai kontribusi Rumah Zakat sebagai lembaga Philantropi dalam menyelenggarakan klinik pratama gratis untuk masyarakat
miskin di Indonesia.
Dwi Endahpun mejelaskan bahwa makalah yang ia presentasikan berisi mengenai bagaimana Klinik Pratama Rumah Zakat yang sudah rata-rata diatas 10 tahun melakukan pelayanan di masyarakat khususnya untuk masyarakat tidak mampu, dampak layanan kepada penerima manfaat serta pembelajaran dalam penyelenggaraan layanan.
“Alhamdulilah, saya berkesempatan mewakili Rumah Zakat bisa bergabung di Conference Forum ini, acara ini ditujukan sebagai ajang berbagi informasi, pengetahuan dan pengalaman, harapannya juga bisa sekaligus membangun jaringan antara akademisi, stakeholder, penyelenggara unit layanan, maupun membuka peluang untuk kemitraan antar lembaga donor diberbagai Negara khususnya di kawasan Asia” tambahnya.
Nurul Rahayu
Thailad[:en]THAILAND. One of the directives of the Ministry of Health’s national strategy in the Healthy Indonesia program is the strengthening of health services. The strengthening of health services includes increasing access, especially First Level Health Facilities (FKTP), improving the Quality of Service, Implementing a continuum of care approach and so forth.
In the implementation of the improvement of health facilities need cooperation with various parties, one with civil society organization (CSO). Rumah Zakat is one of the CSOs who participated in the synergy in health development through the establishment of first level clinics as the embodiment of Zakat Infaq and Sodaqah (ZIS) funds. From 9 Rumah Zakat’s Primary Clinics in 9 Cities in Indonesia, some of the clinics already partnering with BPJS in the service implementation.
The role of the philanthropic institution of Rumah Zakat in the development of public health in Indonesia is increasingly recognized through an invitation to conduct paper presentation at the International Conference Forum with the theme “Integrated Health System and Policy for Sustainable Development Goal”. The event was held July 20-21, 2017 at Prince of Songkla University, Hat Yai, Thailand.
In the international conference, Dwi Endah MPH as Senior Manager of Cita Sehat Foundation as the implementation partner of Rumah Zakat presented a paper on the contribution of Rumah Zakat as a philanthropic institution in organizing free Primary clinic for the poor community in Indonesia.
Dwi Endah also explained that the papers she presented contained about how Rumah Zakat’s Primary Clinic of over 10 years performs services in the community especially for the poor, the impact of services to the beneficiaries as well as the learning in service delivery.
“Alhamdulilah, I have the opportunity to represent Rumah Zakat to join this Conference Forum, the event is intended as a forum to share information, knowledge and experience, hope also can simultaneously build a network between academics, stakeholders, service providers, and open opportunities for partnerships between donor agencies In various countries especially in Asia region ” she added.
Nurul Rahayu
Thailad[:]