[:ID]
INDRAMAYU. Minggu (17/09), “Alhamdulillah,” itulah yang pertama kali Asih Mayasari, Fasilitator Desa Berdaya Rumah Zakat di Desa Kertasemaya ucapkan, sebagai ungkapan syukur untuk tiga pemuda remaja masjid ini. Mereka adalah Abel, Obi dan Feri, ketiga orang ini sedang asyik memanen Ikan lele, bantuan dari Rumah Zakat beberapa bulan yang lalu.
Meskipun ada sedikit kekecewaan karena dari jumlah 250 ekor bibit lele yang ditebar dengan pemberian pakan rutin hanya setengahnya yang bisa di panen. Meski demikian mereka tetap bersyukur. Jumlah lele yang berkurang kemungkinan karena ular air yang banyak memangsa bibit lele sebelum dipanen.
Umi, begitu sapaan anak-anak pada Asih Mayasari, Fasilitator Desa Berdaya Rumah Zakat selalu memberikan semangat pada mereka bertiga. Tiga anak SMA ini ditengah kesibukan bersekolah, masih menyempatkan diri untuk memulai budidaya Ikan Lele.
“lumayan cape nguras kolam lele tapi senang ummi, karena bisa panen juga. Meski banyak lele yang hilang,” tutur Obi dengan perasaan syukurnya meski dengan keringat yang bercucuran.
Asih mengharapkan semoga usaha ini menjadi langkah awal bagi para remaja untuk memiliki ketrampilan hidup, mendapat pengalaman berharga bahwa setiap keinginan perlu sebuah usaha dan kerja keras bukan ujug-ujug atau produk instan. Sebagai hadiah dari hasil kerja mereka. Mereka boleh membesarkan kembali lele hasil panen mereka di kolam terpal yang lebih aman dari gangguan ular air, yuyu (kepiting) dan predator lainnya.
Tambahnya, Mereka juga akan diperbolehkan menyiapkan kembali kolam yang sudah dikuras untuk ditanami kembali bibit lele dan nila yang sudah dipersiapkan. Semoga tetap dalam sabar dan syukur, sehingga semua terasa berkah.
Newsroom/kuna
Indramayu[:en]INDRAMAYU. Sunday (17/09), “Alhamdulillah,” that is the first word that Asih Mayasari, the Empowered Village Facilitator of Rumah Zakat in Kertasemaya Village said, as an expression of gratitude for the three teenage of the mosque, they are Abel, Obi and Feri, they enjoy the harvest of catfish from Rumah Zakat.
Although there is a little disappointment because from the 250 catfishes seedlings stocked with routine feeding only half that can be harvested. But they remain to be grateful. The number of catfish is reduced probably because of the water snake that preyed on many catfish seedlings before it was harvested.
Umi, so the greetings of the children to Asih Mayasari, Empowered Village Facilitator of Rumah Zakat always give the spirit to the three of them. Three high school kids are in the middle of busy school, still taking the time to start the cultivation of Catfish.
“I’m tired to catch the catfish but it makes me happy ummi, because it can harvest as well. Although many catfish are missing,” said Obi with a sense of gratitude.
Asih hopes that this effort will be the first step for teenagers to have life skills, gain valuable experience that every desire needs a business and hard work is not a trial or an instant product. As a reward from their work. They may re-enlarge their catfish in the tarpaulin ponds that are safer than snake water, yuyu (crabs) and other predators.
Additionally, they will also be allowed to re-prepare the drained pond for replanting the prepared catfish. May remain in patience and gratitude so that all feel blessing.
Newsroom / kuna
Indramayu[:]
