Ini Dia Pahala untuk Suami Tiap Kali Beri Nafkah Istri

oleh | Oct 21, 2024 | Inspirasi

Dalam Islam, memberi nafkah kepada istri merupakan kewajiban seorang suami. Kewajiban ini tidak hanya merupakan tanggung jawab sosial dan finansial, tetapi juga bentuk ibadah yang memiliki pahala besar di sisi Allah Swt.

Nah, dalam hadis yang diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim, Rasulullah saw. pernah bersabda:

“Satu dinar yang engkau belanjakan untuk perang di jalan Allah Swt. dan satu dinar yang engkau belanjakan untuk istrimu, maka yang paling besar pahalanya ialah apa yang engkau berikan kepada istrimu.”

Hadis ini menjelaskan betapa besar pahala yang akan diterima seorang suami ketika menafkahi istri dan keluarganya. Bahkan, Rasulullah saw. menyatakan bahwa pahala yang didapat dari memberikan nafkah kepada istri bisa lebih besar dibandingkan dengan pahala yang didapat dari sedekah untuk tujuan lain seperti berjihad di jalan Allah Swt.

Nafkah dalam Kacamata Islam

Sahabat, berikut pembahasan seputar nafkah dalam Islam. Mudah-mudahan pembahasan ini bisa memberikan wawasan keislaman baru sekaligus motivasi tersendiri bagi para suami.

1. Nafkah sebagai Tanggung Jawab dan Bentuk Kasih Sayang

Dalam Al-Qur’an, Allah Swt. berfirman mengenai kewajiban seorang suami untuk memberikan nafkah:

“Kaum laki-laki itu adalah pemimpin bagi kaum wanita, karena Allah telah melebihkan sebagian mereka (laki-laki) atas sebagian yang lain (wanita), dan karena mereka (laki-laki) telah menafkahkan sebagian dari harta mereka.” (Q.S. An-Nisa: 34).

Ayat ini menegaskan bahwa laki-laki memiliki tanggung jawab untuk memberikan nafkah kepada keluarganya. Memberikan nafkah kepada istri bukan sekadar memenuhi kebutuhan materi, tetapi juga menunjukkan cinta, kasih sayang, dan rasa tanggung jawab seorang suami kepada keluarganya. Oleh karena itu, memberi nafkah kepada istri tidak hanya bernilai sosial, tetapi juga menjadi ladang pahala yang besar.

Baca Juga: 5 Doa yang Perlu Dihafalkan Pengantin Baru

2. Pahala yang Melimpah dalam Setiap Nafkah

Hadis yang disebutkan di awal tulisan ini menunjukkan bahwa setiap nafkah yang diberikan suami kepada istri memiliki nilai pahala yang besar. Hal ini karena nafkah yang diberikan suami untuk keluarganya adalah salah satu bentuk tanggung jawab yang diamanahkan oleh Allah Swt.

Imam An-Nawawi dalam syarahnya menjelaskan tentang hadis ini. Menurutnya, pahala yang diberikan kepada suami yang memberikan nafkah kepada istrinya lebih besar karena hal ini merupakan kewajiban yang harus dipenuhi, dan memberikan nafkah kepada istri adalah bentuk keutamaan dalam menjalankan amanah Allah Swt.

3. Memberi Nafkah sebagai Wujud Kebaikan

Dalam Al-Qur’an, Allah Swt. juga menjanjikan balasan kebaikan bagi mereka yang menginfakkan harta mereka:

“Perumpamaan (nafkah yang dikeluarkan oleh) orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah adalah serupa dengan sebutir benih yang menumbuhkan tujuh bulir; pada tiap-tiap bulir seratus biji. Allah melipatgandakan (balasan) bagi siapa yang Dia kehendaki.” (Q.S. Al-Baqarah: 261).

Meskipun ayat ini berbicara tentang infak secara umum, namun memberi nafkah kepada keluarga adalah bagian dari infak yang dianjurkan. Imam Al-Ghazali dalam kitabnya “Ihya’ Ulumuddin” menjelaskan bahwa memberikan nafkah kepada istri dan anak-anak adalah salah satu bentuk infak yang sangat utama.

Nafkah yang diberikan kepada keluarga, menurut Imam Al-Ghazali, adalah wujud nyata dari kebaikan yang dicintai oleh Allah Swt. karena hal ini menjaga kehormatan dan martabat keluarga.

Baca Juga: Penyebab Pernikahan Terasa Hambar

4. Pahala Berlipat Ganda bagi Suami yang Ikhlas

Rasulullah saw. bersabda dalam sebuah hadis:

“Tidaklah seorang suami yang memberi nafkah kepada keluarganya dengan mengharapkan pahala dari Allah kecuali akan dicatat sebagai sedekah baginya.” (H.R. Bukhari dan Muslim).

Hadis ini menunjukkan bahwa ketika seorang suami memberikan nafkah kepada istrinya dengan niat ikhlas karena Allah Swt., maka nafkah tersebut akan dicatat sebagai sedekah. Artinya, setiap rupiah yang dikeluarkan untuk kebutuhan istri dan keluarga akan dihitung sebagai amalan sedekah yang memiliki pahala yang besar di sisi Allah Swt.

Kesimpulan

Menafkahi istri dan keluarga adalah kewajiban suami dalam Islam yang memiliki pahala besar. Dengan memberikan nafkah, seorang suami tidak hanya menjalankan perannya sebagai kepala keluarga, tetapi juga meraih pahala yang melimpah di sisi Allah Swt.

Hadis-hadis Rasulullah saw. serta penjelasan para ulama mengingatkan kita bahwa nafkah yang diberikan kepada istri memiliki keutamaan yang tinggi, bahkan lebih besar dibandingkan dengan bentuk-bentuk infak lainnya.

Oleh karena itu, setiap suami sebaiknya menghayati bahwa memberikan nafkah bukanlah sekadar memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari, melainkan juga sebagai ladang pahala yang bisa mendekatkan dirinya kepada Allah Swt.

Dengan niat yang ikhlas, memberi nafkah kepada istri akan menjadi jalan menuju keridaan Allah Swt. dan kebahagiaan di dunia serta akhirat.

Sahabat, jika penghasilan yang telah didapat telah memenuhi nisab dan haul, maka penghasilan yang diperoleh telah wajib dikeluarkan zakatnya. Sahabat bisa menunaikan zakat penghasilannya di Rumah Zakat dengan mengikuti tautan ini. Yuk berzakat!

Perasaan kamu tentang artikel ini ?
+1
2
+1
1
+1
1
+1
0
+1
0
+1
3
+1
2