SURABAYA. Setelah menyaksikan penyembelihan qurban siswa-siswi SD Juara Surabaya begitu terbius dengan adegan ‘Operet Juara’ yang dibawakan oleh guru-gurunya, Senin (29/10). Pertunjukan yang digelar ini, merupakan surprise bagi siswa-siswinya di hari Raya Idul Adha tahun ini. Operet ini menceritakan tentang kehidupan si Badu. Anak bandel yang kemudian tersadarkan dan menjadi anak sholeh setelah ia mengalami berbagai macam cobaan hidup.
Di ceritakan bahwa si Badu adalah anak nakal yang suka membantah orang tuanya serta suka berkelahi. Suatu hari Badu mengganggu Pak Onde yang berjualan roti. Setelah memakan beberapa roti si Badu berlari dan tidak mau membayar. Pak Onde pun mengejar hingga terjatuh. Di lain hari Badu juga mengganggu nenek-nenek tua yang sedang berjalan sambil membawa tongkat, namun Badu mengambil tongkat tersebut hingga si Nenek terjatuh.
Suatu hari Si Badu mengomel-ngomel dijalan karena tidak suka dimintai tolong sama ibunya untuk membeli telur. Karena dalam kondisi jengkel itulah badu tidak menyadari kalau dirinya sedang berada dijalan dan tidak memperhatikan lalu lintas. Hingga pak Onde yang sedang mengendarai sepeda dengan kecepatan tinggi sambil berjualan roti menabrak Badu sampai ia pingsan dan kakinya patah.
Badupun harus dibawa ke rumah sakit dan mendapat perawatan yang intensif. Dokter menyatakan kondisi kaki Badu sangat parah dan akan sembuh untuk jangka waktu yang sangat lama. Badu menyalahkan Tuhan karena menganggap telah berlaku tidak adil pada dirinya. Sampai pada suatu hari dimana Badu bertemu dengan seorang nenek yang meminta untuk mengantarkannya ke masjid. Atas nasihat dari nenek itu Badu mau sholat di masjid. Ketika Badu sedang merenung tentang nasihat nenek tersebut Badu bertemu dengan Pak Onde yang ternyata rumahnya dekat masjid tersebut.
Merekapun saling meminta maaf, badu menceritakan dan mengadu tentang semua masalah yang dihadapinya. Pak Onde menasihati agar badu bersabar dengan ujian tersebut dan kembali menjadi anak yang sholih. Pak Onde menceritakan kepada Badu terkait kisah ujian yang diberikan kepada nabi Ismail dan Nabi Ibrahim. Badupun tersadar akan kenakalannya selama ini dan berjanji untuk berubah. Sesampainya di rumah Badu menangis dan meminta maaf kepada kedua orang tuanya. Sejak saat itu Badu jadi anak baik dan selalu patuh pada orang tuanya.***
Newsroom/Suradin
Surabaya