(Mengenang Seorang Sahabat)
Subhanallah
Engkau datang dari pintu
yang selalu diketuk ulang
Oleh setiap mukmin
menginginkan
Nug, kirimi aku surat
Ceritalah
Bukankah temanmu, kini
malaikat yang mulia
Selalu bercerita tentang syurga
Bahkan menunjukkan istanamu megah perkasa
Nug, kirimi aku surat, ya!
Ceritalah
Bukankah kuburmu, terang
benderang bercahaya
Jauh jarak sudut-sudutnya
Wangi semerbak aromanya
Oya, Nug…
Jangan lupa bila kirimi aku surat
Ceritakan nikmatnya Salsabila
Atau Al-Kautsar pelepas dahaga
Atau harumnya mawar surga
Tentang tamu-tamu-mu juga, sahabatku!
Adakah mereka para aulia
Pahlawan Islam semasa hidupnya
Satu lagi, Nug..
Hampir saja aku lupa bertanya padamu
Sudahkah engkau bersua
Dengan Rasulullah junjungan kita
Kabarkan kepadaku telahkah engkau memeluknya
Dan bila engkau berjumpa lagi
kisahkan kepada beliau akan kami
Tetap istiqamah pada risalahnya
Duhai Tuhan
Kau panggil teman-temanku
Satu-satu
Dengan syahid hadiah-Mu
Mohon dengan sangat Tuhanku
Jangan lupakan aku dalam buku harian-Mu
Ujungnya syahid menunggu
Nug, titip salam pada teman-temanmu di sana
Sesama syuhada di dunia
Nantikan aku, ya.
Rindu rasa ingin bersama
Note:Puisi yang aslinya buat seorang kawan, Agus Purwito. Wafat ketika muqoyyam, 2001. Kali ini kuperuntukkan buat Mas Nugroho, 2006.
Yogya, 13 Juni 2006
(Fath, Kota Gudeg)